Minggu, 20 April 2014

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Nama: Bonar Sualoon
Kelas:1KA28
NPM: 11113775



A. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

  1. Pengertian pandangan hidup


Setiap manusia di dunia ini mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia memnentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.

Pandangan hidup adalah merupakan suatu dasar landasan untuk membimbing, mengarahkan kehidupan, baik jasmani maupun rohani.

Contoh yaitu bagaimana kita LULUS S1 dalam waktu yang tepat tidak ada mengulang itu juga disebut dengan Pandangan hidup kedepannya. Sehabis Kuliah mau kerja dimana itu juga pandangan hidup yang harus kita pikirkan sekarang.
Pandanan hidup dapat dikelompokkan berdasarkan asalnya, yaitu terdiri dari 3 macam:

1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya

Pada dasarnya, pandangan hidup mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpaksakan. Cita-cita adalah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha dan perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai adalah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal yang sehat, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Cita-cita




Cita-cita adalah keinginan harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh setiap manusia. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lam makin tinggi dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.

Seseorang dapat menggapai cita-cita yang di harapkan tergantung dari faktor manusia, kondisinya, tingginya cita-cita yang ingin dicapai, untuk menggapai cita-cita tersebut di tentukan oleh manusia misalnya: usaha, kemauan yang keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain.

Faktor kondisi bisa mengubah segala keputusan kita yang dapat menghambat cita-cita kita misalnya keadaan ekonomi orang tua(ekonomi lemah) dari salah satu hambatan dalam mencapai cita-cita.



Cita-cita saya ingin menguasai bidang programmer.

Faktor tingginya cita-cita setiap orang dalam mencapai cita-cita dapat menggantungkan cita-cita setinggi-tingginya sesuai dengan kemampuannya dan usahanya.


3. Kebajikan

Kebajikan atau kebaikan adalah perbuatan baik sesuatu yang mendatangkan (keselamatan, keuntungan, dsb). Misalnya, berbuat baik kepada sesama manusia. Pada hakikatnya, kebajikan sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan etika dan agama.

Berbuat kebajikan adalah kodrat manusia.Kita sebagai makhluk sosial hidup bermasyarakat saling membutuhkan, saling tolong menolong sesama, masyarakat. Sebagai makhluk Tuhan berbuat kebajikan sesama,dan menjalankan perintah Tuhan.

Sebagai pribadi harus menentukan sikap yang baik dan yang buruk, menjaga ucapan, dan tingkah laku atau perbuatan yang baik.

CONTOH: berbakti pada orang tua dan siapapun yang lebih tua usianya dari kita, menolong sesama, bertutur kata sopan, dll.

4.Usaha dan Perjuangan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia,usaha/perjuangan artinya kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai sesuatu maksud, pekerjaan (perbuatan, daya upaya, ikhtiar) untuk mencapai sesuatu maksud, kerajinan belajar, pekerjaan( untuk menghasilkan sesuatu) dengan kata lain usaha/perjuangan adalah kerja kerasuntuk mewujudkan cita-cita setiap manusia.Berusaha bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, perjuangan untuk hidup, ini sudah menjadi kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan, manusia tidak dapat hidup lebih baik. Apabila manusia ingin meraih kesuksesan, manusia harus bekerja lebih keras, apabila seseorang ingin menjadi ilmuan harus berusaha,tekun, dan melakukan penelitian-penelitian.

Usaha/perjuangan  adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia hams kerja  keras  untuk  kelanjutan  hidupnya, Sebagian hidup manusia adalah  usaha/perjuangan. Perjuangan   untuk  hidup,  dan  ini sudah  kodrat  manusia.  Tanpa  usaha/perjuangan,   manusia tidak dapat hidup sempuma.  Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus  kerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua  ketentuan  akademik.
    
        Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani,  atau dengan kedua-duanya.  Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya  daripada dengan  jasmaninya.   Sebaliknya   pam  buruh,  petani  lebih  banyak  menggunakan   jasamani daripada  otaknya.  Para tukang dan pam ahli lebih banyak menggunakan  kedua-duanya   otak dan jasmani  daripada  salah satunya.  Para politisi lebih banyak  kerja  otak daripada  jasmani. Sebaliknya  para prajurit  lebih ban yak kerja jasmani  daripada  otak.

 Untuk  bekerja  keras manusia  dibatasi oleh kemampuan.  Karena  kemampuan   terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kernakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan   itu  terbatas  pada  fisik dan  keahlian/ketrampilan.   Orang  bekerja  dengan  fisik lemah memperoleh  hasil sedikit, ketrampilan  akan memperoleh  penghasilan  lebih banyak jika dibandingkan  dengan orang yang tidak mempunyai  ketrampilan/keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian/ketrampilan   itu suatu keharusan.  Sebagaimana  dinyatakan dalam ungkapan sastra: “tuntutlah  ilmu dari buaian sampai ke liang lahat” dalam pendidikan  dikatakan sebagai “long  life education”

            Karena  manusia  itu  mempunyai   rasa  kebersamaan   dan  belas  kasihan  (cinta  kasih) antara sesama manusia. maka ketidakmampuan atau kemampuan  terbatas yang menimbulkan perbedaan   tingkat  kemakmuran   itu  dapat  diatasi  bersama-sama   secara  tolong  menolong, bergotong-royong.    Apabila  sistem ini diangkat  ke tingkat organisasi negara,maka negara akan  mengatur  usaha/peljuangan   warga  negaranya   sedemikian   rupa,  sehingga   perbedaan tingkat kemakmuran  antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan  ini dapat  dikaji  melalui  pendangan  hidup/ideologi  yang  dianut  oleh  suatu  negara.

            Kerja keras pada dasamya  menghargai dan meningkatkan  harkat dan martabat manusia. Sebaliknya  pemalas  membuat  manusia  itu miskin,  melarat,  dan berarti  menjatuhkan  harkat dan martabatnya  sendiri. Karma  itu tidak boleh bermalas-malas,  bersantai-santai  dalam hidup ini. Santai  dan  istirahat  ada waktunya  dan manusia  mengatur  waktunya  itu.

5.Keyakinan/Kepercayaan dan Aliran Gabungan
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.Menurut professor ada 3 aliran filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelktualisme, dan aliran gabungan.

a.Aliran Naturalisme

            Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya,secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia hanya dapat berencana tetapi Tuhan yang menentukan.

            Bagi yang percaya adanya Tuhan, Tuhan itu kekuasaan paling tertinggi sedangkan manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan. Oleh karena itu, manusia harus menjalankan perintahnya berdasarkan ajaran-ajaran tuhan, yaitu agama. Ajaran agama ada 2 macam yaitu

Ajaran Agama Dogmatis yang disampaikan melalui nabi-nabi yang bersifat mutlak tetap tidak berubah-ubah.
Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, sifatnya relatif (terbatas). Sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman.

b. Aliran intelektualisme

Dasar aliran intelektualisme adalah akal/logika. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia dapat berpikir mana yang benar menurut akal, itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir, kebaikan dapat dicapai dengan kesuksesan. Dengan akal dapat diciptakan teknologi.Dengan alat bantu teknologi dapat mencapai kebajikan yang maksimal walaupun mungkin dengan adanya teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan  hati nurani.

c.Aliran gabungan

Dengan aliran gabungan gaib dan juga logika.Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu.

6.Langkah-Langkah Berpandangan Hidup yang Baik

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan.

Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut:

1,Mengenal
2.Mengerti
3.Menghayati
4.Meyakini
5.Mengabdi
6.Mengamankan

1.Mengenal

Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya mengenal apa itu pandangan hidup.

2.Mengerti

Tahapan kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengert terhadap pandangan hidup sendiri. Bila berpandangan dengan Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila.

3.Menghayati

Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu.
Mengahayati disini diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.

4.Meyakini

Setelah mengetahui keberadaan dan validitas, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka ada kecenderungan untuk selalu berpedoman dalam segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya.

5.Mengabdi

Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.Dampak berpandangan hidup Islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang tua. Setidaknya kita menyadari bahwa kita sudah selayaknya mengabdi kepada orang tua.
Oleh karena itu seharusnya megabdi kepada orang tua kita dengan perwujudannya yang berupa perbuatan yang menyenagkan hatinya.

6.Mengamankan

Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang menggangu dan atau menyalahkannya dan tentu saja tidak terima dan melakukan perlawanan.Hal ini karena merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya telah terbukti kebenarannya.




Sumber:
·         http://mamz.weebly.com/manusia-dan-pandangan-hidup.html
·         Buku modul


Tidak ada komentar:

Posting Komentar