Nama: Bonar Sualoon
Kelas:1KA28
NPM: 11113775
A. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
- Pengertian pandangan hidup
Setiap manusia di dunia ini mempunyai pandangan
hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia memnentukan masa
depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pandangan hidup adalah merupakan suatu dasar
landasan untuk membimbing, mengarahkan kehidupan, baik jasmani maupun rohani.
Contoh yaitu bagaimana kita LULUS S1 dalam waktu
yang tepat tidak ada mengulang itu juga disebut dengan Pandangan hidup
kedepannya. Sehabis Kuliah mau kerja dimana itu juga pandangan hidup yang harus
kita pikirkan sekarang.
Pandanan hidup dapat dikelompokkan berdasarkan
asalnya, yaitu terdiri dari 3 macam:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu
pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan
hidup yang relatif kebenarannya
Pada dasarnya, pandangan hidup mempunyai unsur-unsur
yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Unsur ini merupakan
satu rangkaian kesatuan yang tidak terpaksakan. Cita-cita adalah apa yang
diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha dan perjuangan. Tujuan yang
hendak dicapai adalah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat
manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja
keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan
kemampuan akal yang sehat, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan harapan, tujuan yang
selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa
yang mau diperoleh setiap manusia. Dengan demikian cita-cita merupakan
pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya
cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lam makin tinggi dengan
perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang
makin tinggi tingkatannya.
Seseorang dapat menggapai cita-cita yang di harapkan
tergantung dari faktor manusia, kondisinya, tingginya cita-cita yang ingin
dicapai, untuk menggapai cita-cita tersebut di tentukan oleh manusia misalnya:
usaha, kemauan yang keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain.
Faktor kondisi bisa mengubah segala keputusan kita
yang dapat menghambat cita-cita kita misalnya keadaan ekonomi orang tua(ekonomi
lemah) dari salah satu hambatan dalam mencapai cita-cita.
Cita-cita saya ingin menguasai bidang programmer.
Faktor tingginya cita-cita setiap orang dalam
mencapai cita-cita dapat menggantungkan cita-cita setinggi-tingginya sesuai
dengan kemampuannya dan usahanya.
3. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah perbuatan baik
sesuatu yang mendatangkan (keselamatan, keuntungan, dsb). Misalnya, berbuat
baik kepada sesama manusia. Pada hakikatnya, kebajikan sama dengan perbuatan
moral yang sesuai dengan etika dan agama.
Berbuat kebajikan adalah kodrat manusia.Kita sebagai
makhluk sosial hidup bermasyarakat saling membutuhkan, saling tolong menolong
sesama, masyarakat. Sebagai makhluk Tuhan berbuat kebajikan sesama,dan
menjalankan perintah Tuhan.
Sebagai pribadi harus menentukan sikap yang baik dan
yang buruk, menjaga ucapan, dan tingkah laku atau perbuatan yang baik.
CONTOH: berbakti pada orang tua dan siapapun yang
lebih tua usianya dari kita, menolong sesama, bertutur kata sopan, dll.
4.Usaha dan Perjuangan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,usaha/perjuangan
artinya kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai sesuatu
maksud, pekerjaan (perbuatan, daya upaya, ikhtiar) untuk mencapai sesuatu
maksud, kerajinan belajar, pekerjaan( untuk menghasilkan sesuatu) dengan kata
lain usaha/perjuangan adalah kerja kerasuntuk mewujudkan cita-cita setiap
manusia.Berusaha bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, perjuangan untuk
hidup, ini sudah menjadi kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan, manusia tidak
dapat hidup lebih baik. Apabila manusia ingin meraih kesuksesan, manusia harus
bekerja lebih keras, apabila seseorang ingin menjadi ilmuan harus
berusaha,tekun, dan melakukan penelitian-penelitian.
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk
mewujudkan cita-cita. Setiap manusia hams kerja keras untuk
kelanjutan hidupnya, Sebagian hidup manusia adalah
usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini
sudah kodrat manusia. Tanpa
usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempuma. Apabila
manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus kerja keras. Apabila
seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta
memenuhi semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan
tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak
bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada dengan
jasmaninya. Sebaliknya pam buruh,
petani lebih banyak menggunakan jasamani
daripada otaknya. Para tukang dan pam ahli lebih banyak
menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani daripada
salah satunya. Para politisi lebih banyak kerja otak
daripada jasmani. Sebaliknya para prajurit lebih ban yak
kerja jasmani daripada otak.
Untuk
bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena
kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kernakmuran
antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu
terbatas pada fisik dan keahlian/ketrampilan.
Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil
sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak
jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai
ketrampilan/keahlian. Karena itu mencari ilmu dan
keahlian/ketrampilan itu suatu keharusan. Sebagaimana
dinyatakan dalam ungkapan sastra: “tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke
liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “long life
education”
Karena manusia itu mempunyai rasa
kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih)
antara sesama manusia. maka ketidakmampuan atau kemampuan terbatas yang
menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran
itu dapat diatasi bersama-sama secara
tolong menolong, bergotong-royong. Apabila sistem
ini diangkat ke tingkat organisasi negara,maka negara akan mengatur
usaha/peljuangan warga negaranya
sedemikian rupa, sehingga perbedaan tingkat
kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak
terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui pendangan
hidup/ideologi yang dianut oleh suatu negara.
Kerja keras pada dasamya menghargai dan
meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas
membuat manusia itu miskin, melarat, dan berarti
menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri. Karma itu tidak
boleh bermalas-malas, bersantai-santai dalam hidup ini. Santai
dan istirahat ada waktunya dan manusia mengatur
waktunya itu.
5.Keyakinan/Kepercayaan dan Aliran Gabungan
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan
hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.Menurut professor ada 3 aliran
filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelktualisme, dan aliran gabungan.
a.Aliran Naturalisme
Hidup
manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.
Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak
percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta
lengkap dengan hukum-hukumnya,secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia hanya dapat
berencana tetapi Tuhan yang menentukan.
Bagi
yang percaya adanya Tuhan, Tuhan itu kekuasaan paling tertinggi sedangkan
manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan. Oleh karena itu, manusia harus
menjalankan perintahnya berdasarkan ajaran-ajaran tuhan, yaitu agama. Ajaran
agama ada 2 macam yaitu
Ajaran Agama Dogmatis yang disampaikan melalui
nabi-nabi yang bersifat mutlak tetap tidak berubah-ubah.
Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, sifatnya
relatif (terbatas). Sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan
zaman.
b. Aliran intelektualisme
Dasar aliran intelektualisme adalah akal/logika. Manusia
mengutamakan akal. Dengan akal manusia dapat berpikir mana yang benar menurut
akal, itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan hati nurani. Manusia yakin
bahwa dengan kekuatan pikir, kebaikan dapat dicapai dengan kesuksesan. Dengan
akal dapat diciptakan teknologi.Dengan alat bantu teknologi dapat mencapai
kebajikan yang maksimal walaupun mungkin dengan adanya teknologi memberi akibat
yang bertentangan dengan hati nurani.
c.Aliran gabungan
Dengan aliran gabungan gaib dan juga logika.Kekuatan
gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan. Sedangkan akal adalah dasar
kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
6.Langkah-Langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau
bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu
tergantung pada orang yang bersangkutan.
Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut:
1,Mengenal
2.Mengerti
3.Menghayati
4.Meyakini
5.Mengabdi
6.Mengamankan
1.Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan
tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya mengenal apa itu pandangan hidup.
2.Mengerti
Tahapan kedua untuk berpandangan hidup yang baik
adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengert terhadap pandangan hidup
sendiri. Bila berpandangan dengan Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada
Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila.
3.Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup
adalah menghayati pandangan hidup itu.
Mengahayati disini diibaratkan menghayati nilai-nilai
yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan
mengenai pandangan hidup itu sendiri.
4.Meyakini
Setelah mengetahui keberadaan dan validitas, maka
hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini
ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga
dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.Adanya sikap menerima secara ikhlas ini
maka ada kecenderungan untuk selalu berpedoman dalam segala tingkah laku dan
tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya.
5.Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam
menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh
dirinya lebih-lebih oleh orang lain.Dampak berpandangan hidup Islam yang antara
lain yaitu mengabdi kepada orang tua. Setidaknya kita menyadari bahwa kita
sudah selayaknya mengabdi kepada orang tua.
Oleh karena itu seharusnya megabdi kepada orang tua
kita dengan perwujudannya yang berupa perbuatan yang menyenagkan hatinya.
6.Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila
sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang
menggangu dan atau menyalahkannya dan tentu saja tidak terima dan melakukan
perlawanan.Hal ini karena merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu telah
mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya telah
terbukti kebenarannya.
Sumber:
·
http://mamz.weebly.com/manusia-dan-pandangan-hidup.html
·
Buku modul