PENGERTIAN KONFLIK
Menurut kamus
besar bahasa Indonesia konflik adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan.
Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti
saling memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya.
Jika dilihat
definisi secara sosiologis, konflik senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat
sehingga konflik tidak dapat dihilangkan tetapi hanya dapat diminimalkan.
Konflik adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam
seseorang (masalah intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada
di sekitarnya. Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya
keteganyan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain
di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar
kedua belah pihak, sampai kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu
sama lain sebagai pengahalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan
masing-masing.
BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB KONFLIK
Perbedaan individu yang didasari oleh perbedaan pendirian dan perbedaan
perasaan. Setiap manusia memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda,
sehingga dalam menilai sesuatu tentu memiliki penilaian yang berbeda-beda.
Misalnya masyarakat menilai kebijakan pemerintah mengenai menaikkan harga BBM
karena harga bahan mentah naik. Tentu setiap masyarakat akan menilai dengan pemikirannya
masing-masing yang mungkin secara umum terbagi menjadi kelompok yang pro dan
kontra.
Perbedaan kebudayaan sehingga membentuk pribadi yang berbeda
Orang dari kebudayaan berbeda, misalnya orang jawa dengan orang papua
yang memiliki budaya berbeda, jelas akan membedakan pola pikir dan kepribadian
yang berbeda pula. Jika hal ini tak ada suatu hal yang dapat mempersatukan,
akan berakibat timbulnya konflik.
Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok
Manusia merupakan mahkluk yang unik karena satu dengan yang lain
relative berbeda. Berbeda pendirian, pemikiran, perilaku, kebiasaan, dsb. Dari
perbedaan itu tentu timbul perbedaan kepentingan yang latar belakangnya juga
berbeda. Misalnya mengenai masalah pemanfaatan hutan. Para pecinta alam menganggap
hutan sebagai bagian dari lingkungan hidup manusia dan habitat dari flora dan
fauna. Sedangkan bagi para petani hutan dapat menghambat tumbuhnya jumlah areal persawahan atau perkebunan. Bagi
para pengusaha kayu tentu ini menjadi komoditas yang menguntungkan. Dari kasus
ini ada pihak – pihak yang memiliki kepentingan yang saling bertentangan,
sehingga dapat berakibat timbulnya konflik.
Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat
Perubahan merupakan suatu hal yang wajar didalam kehidupan
bermasyarakat. Tetapi perubahan yang sangat cepat akan memicu timbulnya
konflik. Misalnya masyarakat pedesaan yang secara umum matapencariannya bertani
yang hidupnya bergotong-royong dengan jadwal waktu yang relative tidak
mengikat, kemudian tumbuh suatu industry dengan waktu yang relative cepat
dengan kebiasaan cenderung individualis, disiplin kerja dan waktu kerja
ditentukan, yang secara umum mengubah nilai-nilai masyarakat desa tadi,
tentu akan menimbulkan konflik berupa
penolakan diadakannya industri di wilayah itu.
AKIBAT-AKIBAT DARI KONFLIK
Konflik dapat di bagi menjadi 2
bagian yaitu baik dan tidak
baik.
Konflik
berakibat tidak baik seperti :
Menghambat
komunikasi, karena pihak-pihak yang berkonflik cenderung tidak berkomunikasi.
Menghambat
keeratan hubungan.
Karena
komunikasi relative tidak ada, maka akan mengancam hubungan pihak-pihak yang
berkonflik.
Mengganggu kerja
sama.
Hubungan yang
tidak terjalin baik, bagaimana mungkin terjadi kerjasama yang baik.
Mengganggu
proses produksi,bahkan menurunkan produksi.
Kerja sama yang
kurang baik, maka produktifitas pun rendah.
Menimbulkan
ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
Karena
produktifitas rendah, timbullah ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
Yang kemudian
berakibat pada individu mengalami tekanan, mengganggu konsentrasi, menimbulkan
kecemasan, mangkir, menarik diri, frustasi dan apatisme.
Konflik
berakibat baik seperti:
Membuat suatu
organisasi hidup, bila pihak-pihak yang berkonflik memiliki kesepakatan untuk
mencari jalan keluarnya.
Berusaha
menyesuaikan diri dengan lingkungan merupakan salah satu akibat dari konflik,
yang tujuannya tentu meminimalkan konflik yang akan terjadi dikemudian hari.
Melakukan
adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan perbaikan dalam system serta
prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
Memunculkan
keputusan-keputusan yang inovatif.
Memunculkan
persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
Sedangkan menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel jenis-jenis
konflik terbagi atas :
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri.
Konflik ini terjadi pada saat yang bersamaan memiliki dua keinginan yang tidak
mungkin dipenuhi sekaligus.
Konflik ini adalah konflik seseorang dengan orang lainnya karena
memiliki perbedaan keinginan dan tujuan
2.Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok,
Hal ini sering
kali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai
konformitas yang ditekankan pada kelompok kerja mereka . Sebagai contoh seorang
individu dapat dikenai hukuman karena tidak memenuhi norma-norma yang
ada.Konflik interorganisasi.
3.Konflik interpersonal.
Konflik antar grup dalam suatu organisasi adalah suatu yang biasa
terjadi, yang tentu menimbulkan kesulitan dalam koordinasi dan integrasi dalam
kegiatan yang menyangkut tugas-tugas dan pekerjaan. Karena hal ini tak selalu
bisa dihindari maka perlu adanya pengaturan agar kolaborasi tetap terjaga dan
menghindari disfungsional.
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Cara-Cara Mengatasi Konflik
Mengatasi konflik antara pihak-pihak yang bertikai tergantung pada
kemauan pihak-pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan masalah. Selain itu
juga peran aktif dari pihak luar yang menginginkan redanya konflik. Berikut
adalah cara-cara untuk mengatasi konflik yang telah terjadi :
1.Rujuk
merupakan usaha pendekatan demi terjalinnya hubungan kerjasama yang
lebih baik demi kepentingan bersama pula.
mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukan kerugian yang mungkin timbul,
dan bukti factual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan
konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
Suatu penyelesaian yang dapat diterima oleh kedua belah pihak dengan
mempertukarkan kesepakatan yang dapat diterima.
Usaha pemecahan masalah dengan memadukan kebutuhan kedua belah pihak.
Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara
terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan
alternative pemecahan secara bersama dengan keuntungan yang berimbang bagi
kedua pihak.
Cara menyelesaikan masalah dengan cara salah satu pihak yang bertikai
menarik diri dari hubungan dengan pihak lawan konflik. Penyelesaian ini sangat
efisien bila pihak-pihak yang bertikai tidak ada hubungan. Bila pihak-pihak
yang bertikai saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain, tentu cara ini
tidak dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik.
Cara menyelesaikan konflik dengan cara memaksa pihak lain untuk
menyerah. Cara ini dapat dilakukan apabila pihak yang berkonflik memiliki
wewenang yang lebih tinggi dari pihak
lainnya. Tetapi bila tidak begitu cara-cara seperti intimidasi, ancaman, dsb
yang akan dilakukan dan tentu pihak yang lain akan mengalah secara terpaksa.
2.Persuasi
mengubah posisi
pihak lain, dengan menunjukan kerugian yang mungkin timbul, dan bukti factual
serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan
norma dan standar keadilan yang berlaku.
3.Tawar-menawar
Suatu
penyelesaian yang dapat diterima oleh kedua belah pihak dengan mempertukarkan
kesepakatan yang dapat diterima.
4.Pemecahan masalah terpadu
Usaha pemecahan
masalah dengan memadukan kebutuhan kedua belah pihak. Proses pertukaran
informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur.
Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternative pemecahan secara
bersama dengan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
5.Penarikan diri
Cara
menyelesaikan masalah dengan cara salah satu pihak yang bertikai menarik diri
dari hubungan dengan pihak lawan konflik. Penyelesaian ini sangat efisien bila
pihak-pihak yang bertikai tidak ada hubungan. Bila pihak-pihak yang bertikai
saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain, tentu cara ini tidak dapat
dilakukan untuk menyelesaikan konflik.
6.Pemaksaan dan penekanan
Cara
menyelesaikan konflik dengan cara memaksa pihak lain untuk menyerah. Cara ini
dapat dilakukan apabila pihak yang berkonflik memiliki wewenang yang lebih tinggi dari pihak lainnya. Tetapi
bila tidak begitu cara-cara seperti intimidasi, ancaman, dsb yang akan
dilakukan dan tentu pihak yang lain akan mengalah secara terpaksa.
Berikut contoh kasus konflik yang pernah terjadi :
Konflik Vietnam berubah menjadi
Perang
1.Konflik Timur Tengah merupakan contoh konflik yang tidak terkontrol,
sehingga timbul kekerasan. Hal ini dapat dilihat dalam konflik Israel dan
Palestina
2.Konflik Katolik-Protestan di Irlandia Utara memberikan contoh konflik
bersejarah lainnya.
Banyak konflik yang terjadi karena perbedaan ras da etnis. Ini termasuk
konflik Bosnia-Kroasia (lihat Kosovo), konflik di Rwanda dan Kazakhstan.
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi
agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain
Unsur-unsur komunikasi.
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya
bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan
efek . unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
Sumber, Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai
pembuat atau pengirim ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa
terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya
partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator
atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
Pesan, Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap
muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,
hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan
biasanya diterjemahkan dengan kata massage, content atau informasi (Hafied
Cangara, 2008;22-24).
Media, Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa
dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah
pancaindra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima
pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan
menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan
tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas
empat macam, yakni:
Media antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang
tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan telpon.
Media
kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15
orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok,
misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal
penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi
kelompok yang biasa dihadiri 150 orang.Konferensi adalah media komunikasi yang
dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang
dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media publik, kalau
khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya
disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media
massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka
biasanya digunakan media massa.
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari
sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi
mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara,
2008;123-126).
Penerima, Penerima adalah pihak
yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih,
bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan
berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa
Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami
bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya
penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses
komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu
pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah
yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
Pengaruh atau efek, Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang
dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku
seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan,
sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan (Hafied Cangara,
2008;22-27).
HAMBATAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu cara untuk menyampaikan informasi antara satu
orang dengan orang yang lain. Sebagai makhluk sosial manusia pasti melakukan
komunikasi agar dapat berinteraksi satu dengan lainnya, oleh karena itu
komunikasi saat erat hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial.
Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat
dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut:
Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak
pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi
teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin
berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim
informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan
serta lebih efisien.
Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian
atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang
diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi
tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Hambatan semantik dibagi menjadi 3, diantaranya:
Salah pengucapan kata atau istilah karena terlalu cepat berbicara.
contoh: partisipasi menjadi partisisapi.
Adanya perbedaan makna dan pengertian pada kata-kata yang pengucapannya
sama.
Contoh: bujang (Sunda: sudah; Sumatera: anak laki-laki).
Adanya pengertian konotatif
Contoh: secara denotative, semua setuju bahwa anjing adalah binatang
berbulu, berkaki empat. Sedangkan secara konotatif, banyak orang menganggap
anjing sebagai binatang piaraan yang setia, bersahabat dan panjang ingatan.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus
memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya,
serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap
kata-kata yangdigunakannya.
Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi
oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun
komunikan.
Ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :
Mendengar.
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau
informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan
tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
Menilai sumber.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak
kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung
mengabaikannya.
Persepsi yang berbeda.
Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan
tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan
pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda.
Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman
kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda
bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima
menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
Sinyal nonverbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan
bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan
kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
Pengaruh emosi.
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi.
apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan
ditanggapinya.
Gangguan.
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi,
jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
Membuat suatu pesan secara berhati-hati, tentukan maksud dan tujuan
komunikasi serta komunikan yang akan dituju.
Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi, komunikator harus
berusahadapat membuat komunikan lebih mudah memusatkan perhatian pada pesan
yang disampaikan sehingga penyampaian pesan dapat berlangsung tanpa gangguan
yang berarti.
Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan,
Cara dan waktu penyampaian dalam komunikasi harus direncanakan dengan baik agar
mengahasilkan umpan balik dari komunikan sesuai harapan.
KLASIFIKASI KOMUNIKASI
Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi adalah
berdasarkan jumlah peserta yang terlibat didalam komunikasi.
Menurut Kelompok Sarjana Komunikasi Amerika (Human Comm,1980)
Komunikasi antar pribadi (interpersonal communications)
Komunikasi kelompok (group communications)
Komunikasi organisasi (organizational communications)
Komunikasi massa (mass communications)
Komunikasi publik (public communications)
Joseph A De Vito (communicology 1982)
Komunikasi antar pribadi (interpersonal communications)
Komunikasi kelompok kecil (small group communications)
Komunikasi publik (public communications)
Komunikasi massa(mass communications)
R.Wayne Pace (techniques for effective communications,1979)
Komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communications)
Komunikasi antarpribadi(interpersonal communications)
Komunikasi khalayak (audience communications)
Penjelasan :
Intrapersonal Communications
Intrapersonal communications (komunikasi dengan diri sendiri) adalah
proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu. Komunikasi ini terjadi
karena terjadinya pemberian makna pada objek. Objek yang diamati mendapatkan
rangsangan dari panca indera kemudian menngalami proses perkembanngan dalam
pikiran manusia.
Interpersonal Communications
Komunikasi antarpribadi (Interpersonal Communications) adalah proses
komunikasi yang berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka
(R.Wayne Pace,1979).
Bentuk khusus komunikasi ini adalah komunikasi Diadik (Dyadic
Communications ) yaitu dengan karakteristik sebagai berikut :
Proses komunikasi yang berlangsung antara 2 orang dalam situasi tatap
muka
Dibagi atas percakapan,dialog dan wawancara
Komunikasi diadik memiliki cirri-ciri : pihak-pihak yang berkomunikasi
berada dalam jarak dekat dan pihak-pihak yang berkomunikasi mengirimkan dan
menerima pesan secara spontan dan simultan.
Komunikasi antar pribadi sangat potensial untuk mempengaruhi dan
membujuk orang lain.
Komunikasi kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lainnya dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut.
Komunikasi Kelompok Kecil
Proses komunikasi yang berlangsung antara 3 orang atau lebih secara
tatap muka dimana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lain. Tidak
ada batasan jumlah anggota, yang pasti tetapi tidak lebih dari 50 orang.
Public Communications
Komunikasi publik adalah proses komunikasi dimana pesan-pesan
disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang
lebih besar dan tidak dikenali satu persatu. Komunikasi ini juga dapat disebut
komunikasi besar ( large group communications), komumikasi pidato, komunikasi
retorika, public speaking. Berlangsung secara lebih formal, dituntut persiapan
yang cermat, keberanian dan keahlian menghadapi sejumlah besar orang. Daya
tarik fisik, keahlian, kejujuran pembicara dapat menentukan efektivitas penyampaian
pesan.
Ciri-ciri komunikasi publik adalah :
Satu pihak (pendengar) cenderung lebih pasif
Interaksi antara sumber dan penerima terbatas
Umpan balik yang diberikan terbatas
Dilakukan ditempat-tempat umum
Dihadiri sejumlah besar orang
Biasanya telah direncanakan
Sering bertujuan untuk memberikan penerangan, menghibur, memberikan
penghormatan dan membujuk
Organizations Communications
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal
dan informal, dan berlangsung dalam jaringan komunikasi yang lebih besar
daripada komunikasi kelompok. Melibatkan komunikasi pribadi, komunikasi antar
pribadi dan komunikasi publik.
Mass communications
Mass communications adalah komunikasi yang menggunakan media massa
seperti media cetak dan media elektonik yang dikelola oleh suatu lembaga yang
ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan
heterogen. Proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari
sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat
yang bersifat mekanik seperti radio, televisi, surat kabar, dan film.
Pesan-pesan umum disampaikan secara cepat, serempak dan selintas (khususnya
media elektronik).
Ciri-ciri komunikasi massa adalah :
Sifat pesan terbuka
Khalayak variatif
Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang diproses secara
mekanik
Sumber merupakan suatu lembaga atau institusi
Komunikasi berlangsung satu arah
Umpan balik lambat dan bersifat terbatas. Dengan kemajuan teknologi saat
ini sudah dapat teratasi
Sifat penyebaran pesan yang berlangsung cepat dan serempak serta luas
mampu mengatasi jarak dan waktu. Dapat bertahan lama bila di dokumentasikan.
Dari segi ekonomi biaya untuk memproduksi komunikasi massa cukup mahal
dan memerlukan dukungan tenaga kerja yang relative banyak untuk mengelolanya.
Komunikasi massa
menurut De Vito (1996) adalah milik umum, setiap orang dapat mengetahui
pesan-pesan komunikasi melalui media massa, karena komunikasi berjalan cepat
maka pesan yang disampaikan kepada khalayak silih berganti tanpa selisih waktu.