PRODUKSI,PERSAINGAN
SEMPURNA,OBLIGASI & MONOPOLI
Nama : Bonar Sualoon
Npm : 11113775
Kelas
: 2ka32
Matkul : Teori Organisasi Umum 2 #
Program Sarjana Sistem
Informasi
ATA / 2015
A.PRODUKSI
1.Teori Produksi
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas
berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang
produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif yang ada.Produksi
juga merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan.Dalam melakukan kegiatan produksi maka harus mempunyai landasan
teknis yang didalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.
a. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang
hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.Dalam
analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya,
yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan.
Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
b. Teori produksi dengan dua faktor berubah
Dalam analisis yang berikut misalkan terdapat dua
jenis factor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Kita misalkan yang dapat
diubah adalah tenaga kerja dan modal. Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi
yang dapat berubah ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya; yaitu tenaga
kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya.
2. Fungsi Produksi
Fungsi produksi dapat diartikan juga sebagai suatu
fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan
tingkat (kombinasi) penggunaan input-input. Secara matematis fungsi produksi
dapat dirumuskan sebagai berikut
Q: Quantity (jumlah barang yang dihasilkan) R:
Resources (sumber daya alam)
f
:Fungsi(simbol persamaan fungsional) T : Technology (teknologi dan
kewirausahaan)
K : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour (tenaga kerja)
Q adalah output, sedangkan K, L, R, dan T merupakan
input. Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan
input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan
penggunaan jumlah input C(modal), L (tenaga kerja) dan R(sumber daya alam)
ataupun meningkatkan T(teknologi). Untuk memperoleh hasil yang efisien,
produsen dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
3. Jangka Waktu
Produksi
Jangka waktu
dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
a. Jangka Pendek
(short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan,
namun input tetap tidak dapat
disesuaikan.
b. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu
dimana seluruh input variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat
diubah.
4. Tahap-Tahap
Produksi
Pada hakekatnya
the law of demishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi
dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga tahap
yaitu :
1. Tahap Pertama
Pada tahap
pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan yang semakin
cepat. Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva
total product dimana AP(produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP=MP
(marginal product).
2. Tahap Kedua
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang
mengalami pertambahan semakin lama semakin kecil. Tahap II ini dimulai dari
titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP maksimum.
3. Tahap Ketiga
Pada tahap
pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama
semakin menurun. Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif.
ü Isoquant
(Kurva Produksi Sama)
Isoquant Curve disebut juga Isoproduct
Curve atau Equal Product Curve adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua
macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama
jumlahnya. Atau dapat juga dikatakan suatu kurva yang menunjukkan semua
kombinasi fungsi produksi yang mungkin secara fisik dapat menghasilkan
sejumlah output tertentu. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa linier
apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang
proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik
orgin (seperti kurva indifference).
Contoh:
COMBINATIONS
|
UNITS OF CAPITAL
|
UNITS OF LABOUR
|
TOTAL OUTPUT
|
A
|
50
|
1
|
1500
|
B
|
45
|
2
|
1500
|
C
|
41
|
3
|
1500
|
D
|
38
|
4
|
1500
|
Sifat-sifat
Isoquant :
1) Mempunyai kemiringan negatif
2) Cembung
kearah titik nol (0), sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi sempurna.
3) Menurun dari
kiri atas kekanan bawah, karena satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan
sumberdaya lain.
4) Semakin ke kanan kedudukan isoquant
menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
5) Kemungkinan
bisa saling berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan dapat memproduksi
dua jenis barang dengan input yang sama.
ü Isocost
(Garis Biaya Sama)
Isocost
adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh
produsen dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input
tertentu. Isocost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen.
Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh.
Sebaliknya, semakin kecil isocost semakin kecil hasilnya.Kemudian kurva isocost
dapat berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan
oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah
input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga
sebaliknya.Contoh :
Combinations
|
Units of Capital
|
Units of Labour
|
Total expenditure
|
Price = 150
|
Price = 100
|
A
|
8
|
0
|
1200
|
B
|
6
|
3
|
1200
|
C
|
4
|
6
|
1200
|
D
|
2
|
9
|
1200
|
E
|
0
|
12
|
1200
|
5. Perubahan Harga
Faktor Produksi
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor produksi terdiri atas alam
(natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian
(skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor produksi alam dan
tenaga kerja disebut faktor produksi asli (utama), sedangkan modal dan tenaga
kerja disebut faktor produksi turunan.
o
Faktor Produksi Alam: Faktor produksi
alam ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan
dalam proses produksi.Faktor produksi alam
terdiri atas tanah, air, sinar
matahari, udara, dan barang tambang.
o
Faktor Produksi Tenaga Kerja: ialah
faktor produksi insani secara langsung maupun tidak langsung menjalankan
kegiatan produksi.Meskipun mesin-mesin telah banyak menggantikan manusia
sebagai pelaksana proses produksi, namun keberadaan manusia mutlak diperlukan.
o
Faktor Produksi Modal: Faktor produksi
modal adalah faktor penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam
memproduksi. Faktor produksi modal dapat berupa mesin-mesin, alat pengangkutan,
sarana pengangkutan, atau bangunan.
o
Faktor Produksi Keahlian: Faktor
produksi keahlian adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang
dalam mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa.
6. Produksi dengan Satu Variabel
Dalam teori produksi yang menggunakan satu variabel
ini terdapat sebuah hukum yang disebut The Law Diminshing of Return yang
dipopulerkan oleh David Ricardo, yang bunyinya sebagai berikut.
“Jika
faktor produksi yakni tenaga kerja ditambah kuantitasnya, maka hasil produksi
total akan mengalami kenaikan. Jika penambahan terus dilakukan, maka penambahan
total produksinya akan mencapai titik maksimum dan Produksi dengan satu
variabel kemudian menurun hingga mencapai angka negatif”
7. Produksi dengan lebih dari Satu Variabel
Dalam teori ini, terdapat kombinasi antara dua
faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa
antara tanah dan tenaga kerja, tenaga kerja dan modal, atau dengan teknologi
(perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena
memerlukan waktu yang relative lama). Dalam berproduksi, seorang produsen tentu
saja dihadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara efisien
untuk hasil yang maksimum.Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan
oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve biasanya disebut isoquant
sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut
disebut isocost (biaya sama).
B.PERSAINGAN
SEMPURNA
Pengertian Pasar
adalah
tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk bertransaksi barang atau jasa.
Struktur
Pasar
Adalah berbagai
hal yang dapat memengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam pasar,
seperti jumlah perusahaan, skala produksi, dan jenis produksi.Struktur
pasar yang kompetitif adalah struktur pasar di mana perusahaan-perusahaan yang
ada didalamnya sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk memengaruhi harga
dan jumlah barang dipasar.
PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah pasar dengan
ciri-ciri banyak terdapat pembeli dan penjual, barang yang diperdagangkan
bersifat homogen, informasi pasar lengkap, dan harga ditentukan oleh mekanisme
permintaan dan penawaran.
Ciri-ciri:
1.Terdapat banyak pembeli, tetapi mereka tidak mampu
memengaruhi harga
2.Terdapat banyak penjual
3.Barang dan jasa yang dijual bersifat homogen dan
tidak dapat dibedakan
4.Adanya kebebasan untuk masuk dan keluar dari pasar
persaingan sempurna
5.Setiap pihak dapat mengetahui keadaan pasar dengan
mudah (perfect information)
6.Adanya kebebasan untuk mengambil keputusan
Peran pasar persaingan sempurna
bagi masyarakat
Pasar
persaingan sempurna bersifat datum, artinya produsen tidak akan memengaruhi
harga dengan cara menambah atau mengurangi produksi.Pasar persaingan sempurna
juga akan merangsang produsen untuk menerapkan teknologi maju, cara kerja baru,
dan dapat menekan biaya seminimal mungkin sehingga dapat memproduksi dengan
harga pokok dibawah harga pasar untuk mendapatkan keuntungan.Pasar persaingan
sempurna juga mendidik masyarakat melakukan proses produksi secara efisien,
sehingga produk yang sampai ke masyarakat adalah produk dengan mutu terbaik dan
harga murah.
Kebaikan pasar
persaingan sempurna
1. Harga
terbentuk berdasarkan interaksi permintaan dan penawaran
2. Harga menjadi
indikator kinerja produsen
3. Fungsi
produksi berlangsung secara efisien
4. Harga barang
logis, sesuai dengan permintaan pasar
5. Sumberdaya
produksi bebas keluar masuk, sehingga kegiatan ekonomi lebih sehat.
Keburukan pasar
persaingan sempurna
1. Barang yang
diperdagangkan bersifat homogen
2. Tidak ada
keunggulan produk dibandingkan produk lain
3. Inovasi
menjadi terhambat
C.Obligasi
Pengertian
Obligasi.
Obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu
perusahaan yang akan dibayar pada waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan
yang diperoleh dari obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh
perusahaan penerbit obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.
Ciri utama setiap obligasi adalah jangka waktu jatuh
tempo (maturitas), yang merupakan tanggal peminjam harus melunasi seluruh
jumlah yang dipinjam. Dalam praktiknya, istilah jatuh tempo dan maturitas akan
digunakan secara bergantian untuk menunjukkan sisa usia dari obligasi. Namun
secara teknis, maturitas menunjukan tanggal pelunasan harus dilunasi, sedangkan
jangka waktu jatuh tempo mengacu pada jumlah tahun yang tersisa hingga tanggal
maturitas.
Jumlah yang disetujui untuk dibayarkan peminjam pada
jangka jatuh tempo disebut nilai pari nilai maturitas atau nilai unjuk/nilai
nominal. Kupon obligasi merupakan pembayaran bunga periodik yang diberikan
kepada pemegang obligasi sepanjang usia obligasi.
B. Jenis-Jenis Obligasi.
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda,
yaitu:
1. Dilihat dari sisi penerbit:
a.
Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk
badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
b.
Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c.
Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut
membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public
utility).
2.
Dilihat dari sistem pembayaran bunga:
a.
Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara
periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
b.
Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai
dengan ketentuan penerbitnya.
c.
Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan
sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.[1][3]
d.
Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan
sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu
seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku
bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.
3.
Dilihat dari hak penukaran/opsi:
a.
Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
b.
Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik
penerbitnya.
c.
Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli
kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
d.
Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan
emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur
obligasi tersebut.
4.
Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
o
Secured Bonds: obligasi yang dijamin
dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak
ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:
a)
Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan
penangguangan dari pihak ketiga
b)
Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan
agunan hipotik atas properti atau asset tetap.
c)
Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki
penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang
dimilikinya.
o
Unsecured Bonds: obligasi yang tidak
dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya
secara umum.
5. Dilihat dari segi nilai
nominal:
a. Konvensional Bonds: obligasi
yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
b. Retail Bonds: obligasi yang
diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds
maupun government bonds.
6. Dilihat dari segi perhitungan
imbal hasil:
a. Konvensional Bonds: obligasi
yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga.
b. Syariah Bonds: obligasi yang
perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam
perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:
a) Obligasi Syariah Mudharabah
merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga
pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah
mengetahui pendapatan emiten.
b) Obligasi Syariah Ijarah merupakan
obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee
ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi
diterbitkan.
C. Keuntungan dan Resiko Obligasi.
Setelah kita mengenal apa itu obligas, kita kemudian
perlu mengetahui apa saja keuntungan dan risiko berinvestasi pada obligasi
sebelum kita memutuskan untuk berinvestasi pada obligasi. Sebagai sebuah
instrumen investasi, obligasi menawarkan beberapa keuntungan menarik antara
lain:
a. Memberikan pendapatan tetap
(fixed income) berupa kupon.
Hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana
pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu
berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi
daripada bunga yang diberikan deposito atau SBI.
b. Keuntungan atas penjualan
obligasi (capital gain).
Disamping penghasilan berupa kupon, pemegang
obligasi dapat memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual
lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya maka tentu saja pemegang
obligasi tersebut mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain. Jual
beli obligasi tersebut dapat dilakukan di pasar sekunder melalui para dealer
atau pialang obligasi. Jual beli obligasi berbeda dengan jual beli saham. Jika
jual beli saham dinyatakan dengan nilai rupah, misalnya saham A dijual seharga
Rp 4.000 per lembar saham maka jual beli obligasi dinyatakan dalam bentuk
persentase atas harga pokok obligasi.
Selain manfaat di atas Obligasi juga mempunyai
Kekurang atau sebuah resiko yang harus
kita waspadai apabila kita ingin berinvestasi dalam Obligasi diantara
resiko-resiko tersebut ialah sebagai berikut:
a. Interest-Rate Risk.
Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah
yang berlawanan dari perubahan tingkat bunga. Jika tingkat suku bunga naik,
maka harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun
maka harga obligasi akan naik. Jika seorang investor harus menjual obligasi
sebelum jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga bermakna bahwa investor
akan mengalami capital loss (missal investor menjual obligasi dibawah harga
beli). Risiko jenis ini dikenal dengan interest-rate risk atau market risk.
Risiko ini merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor pada pasar
obligasi.
b. Reinvestment Risk : Variabilitas
pada tingkat reinvestment akibat adanya perubahan pada tingkat bunga pasar
dinamakan reinvestment risk.
c. Call Risk. : Sebagian perusahaan
menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang diterbitkannya pada harga
dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan investor akan mengalami call risk
dimana pada tanggal tertentu perusahaan penerbit obligasi akan menarik kembali
obligasinya.
d. Default Risk :Default Risk juga
berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit obligasi yang
mengalami kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi yang memiliki
Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai harga yang rendah
dibandingkan dengan U.S Treaasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam
perdagangan di pasar obligasi memiliki yield yang lebih besar dari treasury
bond.
e. Inflation Risk.
Peningkatan Inflation risk atau purchasing power
risk disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor
akibat dampak adanya security due inflasi. Contohnya jika investor membeli
obligasi pada coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat inflasi adalah 8%, maka
purchasing power aliran kas secara nyata akan dikurangi.
f. Exchange-Rate Risk.
Obigasi yang diperdagangkan denominasi valuta asing,
memiliki nilai yang tidak dapat diketahui dengan pasti. Nilai obligasi dalam
mata uang acto baru dapat diketahui ketika pembayaran kupon atau nilai pokok
pinjaman terjadi.
g. Liquidity Risk Liquidity atau
marketable risk.
Bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk
dijual kembali sebesar nilai obligasinya.
h. Volatility Risk.
Harga suatu jenis obligasi tertentu bergantung pada
tingkat suku bunga dan actor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi
tersebut. Perubahan pada actor-faktor tersebut berpengaruh pada harga obligasi.
Risiko jenis ini dikenal dengan volatility risk.
D. Tahapan Membeli Obligasi
Untuk melakukan investasi obligasi terdapat beberapa
tahap yang perlu dilalui supaya tujuan investasi dalam obligasi memberikan
hasil yang maksimal dan sesuai dengan rencana.Adapun tahapan-tahapan tersebut
ialah:
a. Membuka Rekening.
Tahap awal yang harus dilakukan dalam proses
transaksi obligasi adalah memilih perusahaan sekuritas yang memiliki divisi
fixed income yang menangani pembelian dan penjualan obligasi. Pilih perusahaan
dengan pengalaman, tim yang solid baik trader/ dealer ataupun riset serta fee
yang kompetitif. Dengan membuka rekening, Anda bisa mendapatkan informasi
perkembangan dan perdagangan obligasi setiap saat, sehingga Anda mendapatkan
pengetahuan pergerakan pasar obligasi secara akurat dan up to date.
b. Pahami Produk Obligasi.
Pada tahap ini, investor dianjurkan untuk
mempelajari seluk beluk informasi yang dibutuhkan mengenai obligasi, baik
mengenai investasinya sendiri, potensi risiko yang terkandung maupun potensi
keuntungannya.Dengan mempelajari instrumen obligasi secra lengkap, diharapkan
investor mengenal investasi tersebut dengan baik, sehingga mempermudah
pengambilan keputusan investasi. Mempelajari instrumen, di mana Anda ingin
menempatkan investasi, akan memberikan manfaat maksimal dalam mencapai rencana
yang diinginkan.
c. Lakukan Analisis.
Aspek-aspek yang dibutuhkan seperti kupon, jangka
waktu, nilai penerbitan dan peringkat. Latar belankang serta profil penerbit
juga menjadi pertimbangan sendiri. Dengan informasi yang lengkap, diharapkan
keputusan yang diambil tidak menimbulkan kerugian yang cukup besar. Dianjurkan
untuk membanding antara obligasi sejenis.
d. Memberikan Amanat Beli.
Setelah melalui analisis, Anda memperoleh jenis
obligasi yang ingin dibeli. Tahap selanjutnya adalah memberikan amanat
pembelian kepada trader atau broker obligasi yang telah kita pilih. Pihak
trader akan melakukan pembelian obligasi sesuai dengan jenis serta harga yang
diinginkan. Misalkan, pembeli akan melakukan pembelian obligasi ASII (Astra
International) tahun 2002 dengan harga 105 atau harga premium. Biasanya nilai
pari atau nominal adalah sebesar Rp 100.
e. Siapkan Dana
Membeli obligasai membutuhkan dana yang tidak
sedikit. Satuan pembelian obligasi biasanya bernilai Rp 1 miliar, sehingga
sulit bagi investor individu untuk dapat ikut berinvestasi dalam obligasi.
Namum, ada juga yang menawarkan satuan bernilai Rp50 juta atau Rp 100 juta.
Setelah amanat pembelian di ajukan, sebaiknya dana tersebut sudah dialokasikan.
Jangan sampai Anda dikenakan penalty, karena keterlambatan dalam pembayaran.
Selain itu, penempatan dana tunai yang serba mendadak mungkin bisa mengganggu
kelancaran aliran arus kas keuangan Anda dan keluarga.
f. Penyelesaian Pembayaran
Obligasi.
Pembayaran dana pembelian obligasi dilakukan melalui
transfer ke rekening perusahaan sekuritas tersebut. Setelah pembayaran selesai,
maka Anda sebagai pembeli tinggal menunggu proses settlement atas transaksi
tersebut. Obligasi yang telah Anda beli akan tercantum di dalam rekening
perusahaan sekuritas yang tercatat di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).
Pemindahtanganan hak atas obliasi akan sangat mudah dilakukan secara
elektronik, karena saat ini fisik obligasi tidak lagi berupa sertifikat, namun
sudah scriptless (tahap warkat). Administrasi pembukuan akan dilakukan oleh
bank custodian perusahaan sekuritas. Untuk hal ini, tentunya bank bersangkutan
akan memungut biaya tertentu.
D.MONOPOLI
1. PENGERTIAN PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli adalah
suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan
ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat
dekat.
2. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
Ciri-ciri dari pasar monopoli antara lain:
·
Pasar Monopoli Adalah Industri Satu
Perusahaan
Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi
monopoli di atas, yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut.
Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para
pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut
maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut.
·
Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang
Mirip
Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli
tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut
merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang
mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tesebut.Tidak Terdapat
Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri Sifat ini merupakan sebab utama yang
menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan monopoli. Adanya hambatan
kemasukan yang sangat tangguh menghidarkan berlakunya keadaan yang seperti itu.
Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan dalam pasar monopoli.
Ada yang bersifat legal yaitu dibatasi dengan
undang-undang. Ada yang bersifat teknologi yaitu teknologi yang digunakan
sangat canggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada pula yang bersifat keuangan
yaitu modal yang diperlukan sangat besar.
·
Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya
penjual di dalam pasar maka, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu
harga atau price setter. Dengan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan
jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada
tingkat yang dikendakinya.
·
Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan
di dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan
iklan. Walau bagaimanapun perusahaan monopoli dering membuat iklan. Iklan
tersebut bukalah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara
hubungan baik dengan masyarakat.
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya
pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:
·
Perusahaan Monopoli Memiliki Suatu
Sumber Daya yang Unik dan Tidak Dimiliki oleh Perusahaan Lain.
Salah satu sumber penting dari adanya monopoli
adalah pemilikan suatau sumber daya yang unik (istimewa) yang tidak dimiliki
oleh orang atau perusahaan lain. Perusahaan air minum di suatu kota adalah
salah satu contoh lain dari kekuasaan monopoli yang memiliki sumber daya yang
unik.
·
Perusahaan Monopoli pada Umumnya Dapat
Menikmati Skala Ekonomi (Economies of Scale) hingga ke Tingkat Produksi yang
Sangat Tinggi.
Di dalam abad ini perkembangan teknologi berlaku
sangat pesat sekali. Di berbagai kegiatan ekonomi tingkat teknologi adalah
sedemikian modernnya sehingga produksi yang efisien hanya dapat dilakukan
apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi
yang diperlukan di dalam pasar.
Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya
akan menikmati skala ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah
sangat besar jumlahnya.
Pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya
produksi mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai minimum, jumlah
produksi adalah hampir menyamai jumlah permintaan yang wujud dalam pasar.
Dengan demikian, sebagai akibat dari skala ekonomi yang demikian sifatnya,
perusahaan dapat menurunkan harga barangnya apabila produksi semakin tinggi.
Pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya
sehingga perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan
perusahaan yang terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar
monopoli.
Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat
seperti yang diterangkan di atas adalah perusahaan yang dikatakan merupakan
monopoli alamiah atau natural monopoly. Monopoli alamiah pada umumnya dijumpai
dalam perusahaan jasa umum (utilities) seperti perusahaan listrik, perusahaan
air minum, perusahaan telepon, dan prusahaan amgkutan kereta api.
·
Monopoli Wujud dan Berkembang Melalui
Undang-undang yaitu Pemerintah Memberi Hak Monopoli Kepada Perusahaan Tersebut
Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur
kegiatan perusahaan-parusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan
mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-peraturan yang seperti itu
adalah :
1. Peraturan
paten dan hak cipta
Perkembangan ekonomi yang pesat terutama menimbulkan
oleh perkembangan teknologi. Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang
diperlukan waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu
kegiatan dan pengeluaran untuk mengembangkan teknologi tidak akan dilakukan
perusahaan apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah dicontoh atau dijiplak
oleh perusahaan lain.
Agar usaha mengembangkan teknologi dengan tujuan
untuk menciptakan barang baru akan memberi keuntungan kepada perusahaan,
haruslah pemerintah melarang dan menghukum kegiatan menjiplak tersebut. Hak
cipta atau copy rights merupakan bentuk lain dari hak paten yaitu merupakan
suatu jaminan hukum untuk menghindari penjiplakan.
2. Hak
usaha eksklusif
Apabila skala ekonomi hanya diperoleh setelah
perusahaan itu mencapai tingkat produksi sangat tinggi, kepentingan khalayak
ramai akan dimaksimumkan apabila perusahaan diberi kesempatan untuk menikmati
skala ekonomi itu, dan pada waktu yang sama diharuskan menjual produksinya
dengan harga rendah. Untuk menciptakan keadaan seperti ini secara serentak
pemerintah harus menjalankan dua langkah :
1. Memberikan
hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu keadaan tertentu.
2. Menentukan
harga atau tarif yang rendah ke atas barang atau jasa yang diproduksikan.
Contoh perusahaan ini adalah perusahaan air minum, pembangkit listrik dan
angkutan kereta api.
Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai
perusahaan monopoli akan timbul halangan untuk menikmati skala ekonomi secara
maksimum. Sebagai akibatnya setiapa perusahaan akan menetapakan harga / tarif
yang tinggi ke atas barang / jasa yang dihasilkannya. Untuk menghindari agar
perusahaanh tidak mengambil tindakan yang seperti itu pemerintah, di samping
memberikan hak monopoli akan menetapkan harga / tarif penjualan dari barang /
jasa yang disediakan perusahaan tersebut.
4. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM MONOPOLI
Untuk
memaksimumkan koperasi ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu:
1. Biaya
total dan hasil penjualan total
2. Biaya
marginal dan hasil penjualan marginal.
5.KEBAIKAN DAN KELEMAHAN MONOPOLI
1. Efisiensi Kegiatan Monopoli
Penggunaan sumber – sumber daya yang tidak optimal,
menimbulkan akibat:
·
Produksi dan penawaran barang adalah
relatif dan ini meninggikan.
·
Biaya produksi adalah lebih tinggi
daripada biaya rata – rata yang optimum.
2.Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan
Sempurna
Perbandingan ini dapat dilakukan dengan melihat dua keadaan,
yaitu biaya produksinya sama dan apabila biaya produksinya berbeda.
·
Biaya produksinya sama, yaitu
perbandingan efisiensi di antara pasar persaingan sempurna dan monopoli dalam
menggunakan sumber-sumber daya, memproduksi barang, dan meminimumkan biaya
produksi per unit.
·
Biaya produksi berbeda yaitu
kesimpulan-kesimpulan dalam analisis sebelum ini hanyalah benar apabila
dianggap kurva biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah sama
dengan monopoli.
3. Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Ada berbagai pendapat tentang pengaruh monopoli
terhadap perkembangan teknologi dan inovasi. Alasan – alasan dari masing-masing
pendapat ini diterangkan di bawah ini:
·
Pandangan I: monopoli tidak merangsang
inovasi
Golongan yang berpendapat bahwa monopoli tidak
merangsang perkembangan teknologi dan inovasi melandaskan keyakinannya kepada
pelanggan bahwa ketiadaan persaingan menimbulkan keengganan kepada monopoli
untuk melakukan perubahan.
·
Pandangan II: Monopoli Merangsang
Inovasi
Golongan yang berpendapat bahwa monopoli merangsang
perkembangan inovasi melandaskan alasannya sebagai berikut:
1. Perkembangan
teknologi dan inovasi adalah suatu cara untuk mengurangi biaya per unit dan
meninggikan keuntungan.
2. Memiliki
teknologi yang lebih baik dari perusahaan lain adakalanya merupakan sumber dari
terwujudnya monopoli.
7. MONOPOLI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Dalam monopoli terdapat kemungkinan bahwa harga akan
lebih tinggi, jumlah produksi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada
di dalam persaingan sempurna. Berdasarkan kemungkinan yang terjadi, para ahli
berpendapat monopoli menimbulkan keadaan buruk ke atas kesejahteraan masyarakat
dan pemerataan (distribusi pendapatan) menjadi lebih tidak merata.
DAFTAR PUSTAKA