Teori Organisasi Umum 2
Makalah
Permintaan,Penawaran & Harga
Nama : Bonar Sualoon
Npm : 11113775
Kelas : 2KA32
Tgl :
08/April /2015
Program Sarjana Sistem Informasi
KATA PENGANTAR
Harga adalah suatu
nilai yang harus di keluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan barang atau jasa
yang memiliki nilai guna beserta pelayanannya harga bersifat fleksibel, dimana
bisa disesuaikan. sebelum penenetapan harga perushaan harus mengetahui tujuan
dari penetapan harga itu sendiri apabila tujuannya sudah jelas maka penetapan
harga dapat dilakukan dengan mudah.
Makalah ini disusun berdasarkan
hasil rangkuman dari berbagai sumber referensi yang membahas tentang
“Permintaan,Penawaran & Penetapan Harga”. Maksud dan tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai tugas akademis yang diberikan dosen pada mata kuliah
Teori Permintaan,Penawaran & Penetapan Harga untuk membantu mahasiswa pada
umumnya dan kami sendiri dalam belajar.
Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian karya tulis ini yaitu:
1. Tuhan YME yang memberikan kesehatan
serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini, serta;
2. Teman-teman lain yang telah memberi
motivasi bagi penulisan karya tulis ini.
Makalah ini diharapkan
dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat
pada umumnya dan kami sendiri sebagai mahasiswa pada khususnya.
Bekasi, 08
April 2015
Penyusun,
Bonar Sualoon
II
DAFTAR
ISI
Katapengantar..... II
Daftar isi ...
III
BAB PENDAHULUAN.....
A.Latar Belakang... 1
B.Rumusan Masalah 2
C.Tujuan Penulisan 2
D.Manfaat
Penulisan 2
BAB 2 PEMBAHASAN..... 3
Teori Permintaan 3
Faktor Permintaan
3
Teori Penawaraan
5
Faktor Penawaraan
5
Metode Harga 8
Faktor
Harga 12
Strategi
Harga 14
Politik
Harga 18
BAB 3 PENUTUP 19
Kesimpulan
19
Daftar
Pustaka 20
III
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara
teoritis, tidak ada perbedaan signifikan antara perekonomian klasik dengan
modern. Teori harga secara mendasar sama, yakni bahwa harga wajar atau harga
keseimbangan diperoleh dari interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran
(suplai) dalam suatu persaingan sempurna, hanya saja dalam perekonomian modern
teori dasar ini berkembang menyadi kompleks karena adanya diversifikasi pelaku
pasar, produk, mekanisme perdagangan, instrumen, maupun perilakunya,yang
mengakibatkan terjadinya distorsi pasar.
Studi memperlihatkan bahwa kebanyakan perusahaan menggunakan
penetapan
harga markup, menetapkan harga untuk menutup
semua biaya langsung ditambah markup sebesar satu presentase tertentu untuk
kontribusi laba (biaya umum dan laba) daripada menetapkan harga di mana MR
= MC.
Jika kita memahami prosedur yang dipergunakan untuk
keputusan penetapan harga actual, tidak terdapat konflik antara teori dan
praktek.Praktek penetapan harga secara markup yang luwes dan mencerminkan
perbedaan dalam biaya marginal dan elastisitas permintaan merupakan cara yang
efisien untuk beroperasi sehingga MR = MC untuk setiap lini
produk yang dijual.
1
B. Rumusan Masalah
Agar permasalahan tidak meluas serta dapat lebih terarah pada pokok
permasalahan, maka dapat dirumuskan permasalahan berdasarkan latar belakang
yang dikemukakan di atas adalah sebagai berikut :
- Teori Permintaan
- Teori Penawaran
- Faktor Permintaan
- Faktor Penawaran
- Metode Harga
- Faktor Harga
- Strategi Penetapan Harga
- Politik Harga
C. Tujuan Penulisan
Berdasar
rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui Teori Permintaan & Faktor Permintaan
- Untuk mengetahui Teori Penawaraan & Faktor Penawaraan
- Untuk mengetahui Metode Harga
- Untuk mengetahui Faktor Harga
- Untuk mengetahui Strategi Penetapan Harga
- Untuk mengetahui Politik Harga
D. Manfaat Penulisan
Mahasiswa
dapat menerangkan dan menjelaskan bagaimana konsep dan peranan harga, tujuan
penetapan harga, factor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam
menetapkan harga, metode yang dipakai dala penetapan harga, penyesuaian
terhadap harga beserta strateginya, baik strategi penetapan harga produk baru,
strategi penetapan harga produk yang sudah mapan, strategi fleksibilitas harga,
strategi penetapan harga lini produk ataupun st
2
BAB
II
PEMBAHASAN
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu
barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya
permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar
tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan
dalam periode tertentu.Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka
permintaan terhadap barang itu bertambah.
2. Harga barang lain yang terkait
Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling
terkait yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat
komplemen (penggenap).
3. Tingkat pendapatan perkapita
Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat
pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang
meningkat.
4.Selera atau kebiasaan
Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh
selera atau kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat.
5.Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera
atau kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan
terhadap barang tersebut.
6.Perkiraan harga di masa mendatang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang
akan naik, adalah lebih baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga
mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di
masa depan
3
7.Distribusi pendapatan
Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan
kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi
pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan
terhadap suatu barang menurun.
8.Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar
sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada
pembeli sering mendorong orang untuk membeli banyak daripada biasanya.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu
hipotesis yang menyatakan :
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”
Kurva Permintaan
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”
Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara
harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri
ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga
dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.
Teori Permintaan, Dapat dinyatakan :
Teori Permintaan, Dapat dinyatakan :
“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap
harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik,
sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”
4
Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva permintaan
- Faktor harga
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila
harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.
- Faktor bukan harga
Kurva permintaan kan bergerak kekanan Perubahan
sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi
makin tinggi atau makin menurun atau kekiri apabila terdapat
perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor
bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai
faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan
menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.
2.Teori
Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin
tawarkan atau jual pada bebrbagai tingkat harga selama satu periode waktu
tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
1. Harga barang itu sendiri
1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen
cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi
pada hokum penawaran.
5
2. Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran
suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement,
dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran
suatu barang berkurang, atau sebaliknya.
3. Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan
perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang
tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan
pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.
4. Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya
produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil
produksinya, berarti penawaran barang berkurang
.5. Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya
produksi, dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan
dalam penawaran barang.
6. Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin
banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
7. Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka
hasil produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan
kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat
produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.
8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas
impor menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri
sehingga dapat meningktakan penawaran.
6
Hukum Penawaran
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak
jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin
rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang
ditawarkan.”
Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai :
“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan
diantara harga suatu barang tertentu
dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
1.Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh
faktor-faktor di luar harga, maka supply
bergeser ke kiri atas.
2.Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri
atas.
3.Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme
pasar.
Yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam
menawarkan barang yang akan dijual.
Faktor faktor yang dapat menggeser kurva penawaran :
7
1.Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh
faktor-faktor di luar harga,
maka supply bergeser ke kiri atas.
2.Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
3.Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme
pasar
3.METODE
PENETAPAN HARGA
Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai
rancangan dan variasi, dalam penetapan
harga menurut Marras (1999: 181-185), harga dapat ditentukan
atau dihitung :
1) Harga didasarkan pada biaya total ditambah
laba yang diinginkan (cost plus pricing
method).
2) Harga yang berdasarkan pada keseimbangan
antara permintaan dan suplai.
3) Penetapan harga pasar yang ditetapkan atas
dasar kekuatan pasar.
4) Harga yang berdasarkan keseimbangan antara
suplai dan permintaan.
5) Penetapan harga atas dasar kekuatan pasar.
8
Dan Metode Lainya :
1.Cost
Based Price
Metode pertama ini adalah metode
yang paling gampang untuk digunakan. Caranya dengan menghitung total biaya dari
biaya tetap, biaya variable, dan biaya semivariable. Penentuan harga jual hanya
dengan menambahkan total biaya dengan margin yang diinginkan. Berikut
biaya-biaya yang membentuk biaya total :
1. Biaya Tetap/Fixed Cost
Biaya ini adalah biaya yang selalu
ditanggung walaupun tidak ada penjualan yang terjadi, misalnya :
a. Biaya peralatan.
b. Biaya sewa.
c. Pajak.
d. Asuransi.
e. Gaji karyawan.
f. Biaya iklan.
2. Biaya Variable/ Variable Cost
Biaya yang meningkat secara
keseluruhan sesuai dengan meningkatnya kualitas penjualan.
3. Biaya Semivariable
Biaya ini adalah kombinasi dari
biaya tetap dan biaya variable. Contohnya seperti pada usaha penginapan atau
penyewaan kamar kost, jika kamar tidak ada penyewa maka ada beberapa
pemeliharaan yang tetap harus dikeluarkan dan pada beberapa kelas kamar bisa
cukup tinggi besarannya.
9
2.Demand Based Price
Demand based price simpelnya merupakan harga yang
ditetapkan berdasarkan permintaan. Kita bisa menggunakan fungsi seperti ini :
Q = 4000 – 40 P
Keterangan:
Q = Kuantitas yang diharapkan dapat
terjual
P = Tingkat harga tertentu
Dari persamaan di atas dapat
diketahui bahwa tidak akan ada produk yang terjual jika harga yang ditetapkan
adalah Rp 100 atau lebih dan apabila harga yang ditetapkan adalah Rp 0,
permintaannya akan mencapai 4000 unit (pada kenyataannya bisa lebih dari 4000).
Hal ini dapat digunakan untuk penetapan harga berdasarkan permintaan.
3.Competition Based Price
Metode ini tidak terlalu
memperhatikan permintaan dan biaya, hal yang penting harga menjadi bersaing
dengan pesaing. Pada UKM, metode ini memerlukan dana yang cukup besar untuk
bersaing dengan pasar. Bila salah sedikit saja bisa mengakibatkan bisnis Anda
tutup karena tidak bisa menutupi biaya yang tercipta.
4.Mark up Price
Penentuan harga dengan menggunakan
metode ini adalah dengan menambahkan mark up untuk menutupi biaya-biaya
yang ada dan keuntungan yang diinginkan. Formulanya :
Harga jual = Biaya produk + mark up = Biaya produk +
( % x biaya produk) Salah satu alasan penggunaan mark up pricing adalah
untuk mengurangi ketidakpastian pada biaya permintaan, dengan mendasarkan pada
biaya :
a.Penetapan harga menjadi lebih sederhana dan penjual tidak
perlu membuat penyesuaian terhadap permintaan.
10
b.Fleksibilitas terletak pada kemampuannya dalam mendukung
tindakan untuk memaksimalkan keuntungan.
5.Break Even Price
Dalam metode break even price
kita dapat mengetahui berapa produk yang harus dijual agar dapat mengembalikan
dana yang digunakan untuk investasi pada produk tersebut. Metode ini mempunyai
dua tahap, yaitu :
a. Meneliti hubungan penerimaan-biaya.
b. Memasukan ramalan penjualan actual
ke dalam analisa tertentu.
Kita bisa menggunakan formula
berikut untuk mengetahui titik break event dari produk yang akan kita jual.
BEP (RP) = BTT1-BVP Atau BEP (Unit)
= BTTH-BVR
Keterangan:
BEP : Titik break even
BTT : Biaya tetap total
BV: Biaya variable
P: Penjualan
H: Harga jual per unit
BVR: Biaya variable rata-rata
Dalam metode ini, Anda harus
memperhatikan masalah kurangnya permintaan, karena berkaitan dengan harga,
harga yang optimal sangat dipengaruhi oleh hubungan antara harga jual eceran
dengan jumlah produk yang akan dibeli oleh konsumen.
11
Dengan mengkombinasikan harga dan
volume break even yang paling menguntungkan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor berikut ini :
a. Faktor pesaing.
b. Pengalaman dalam penetapan harga.
c. Kondisi produk yang ditawarkan.
6.Rate of Return Price
Metode ini banyak digemari oleh
pemilik usaha, metode ini memprioritaskan pengembalian modal. Untuk menjalankan
prosedur tersebut yang harus dipertimbangkan adalah faktor-faktor sebagai
berikut :
a.Estimasi permintaan.
b.Penggunaan fasilitas.
Pada metode ini kita harus bisa mengetahui
grand total investasi. Setelah itu kita melakukan perhitungan
depresiasi. Formula depresiasi sebagai berikut :
Depresiasi : Total aktiva tetap x
50% per tahun
Setelah kita melihat nilai
investasinya tentukan target penjualan per tahun. Kita bisa menghitung profitability
Index (PI) dengan formula sebagai berikut :
PI : Kas bersih penerimaan/investasi
Jika hasilnya lebih dari satu maka
investasi masih untung. Ada beberapa cara lagi menghitung keuntungan dari
sebuah bisnis, tapi hal tersebut akan dibahas pada artikel selanjutnya.
Ya inilah 6 metode yang bisa
dilakukan untuk menentukan harga suatu produk. Anda bisa mengaplikasikan salah
satu atau lebih metode di atas untuk menemukan metode apa yang paling tepat
untuk membuat bisnis Anda semakin untung dan berkembang.
12
4.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga :
a. Faktor Internal
1) Tujuan Pemasaran Perusahaan ;
(makimalisasi laba; mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan; meraih persaingan pasar yang besar; menciptakan
kepeminpinan dalam hal kualitas; mengatasi persaingan; melaksanakan tanggung
jawab sosial ; dll.)
2) Strategi Buran Pemasaran
;
(harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung
dengan bauran pemasaran lainya yaitu produk, distribusi dan promosi )
3) Biaya
;
(merupakan faktor yang paling menentukan harga
minimal yang harus ditetapkan agar
perusahaan tidak
mengalami kerugian, dalam hal ini biaya tetap dan variabel)
4) Organisasi ;
- Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam
organisasi yang harus menetapkan harga.
- Setiap perusahaan menangani masalahpenetapan harga
menurut caranya masing-masing.
- Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan
oleh manajemen puncak.
- Pada perusahaan besar, seringkali masalah
penetapan harga ditangani oleh devisi atau
manajer
suatu lini produk.
- Dalam pasar Industri, para wiraniaga
diperkenankan untuk bernegoisasi dengan
pelanggannya
guna menetapkan rentang (range) harga tertentu.
13
- Dalam indutri penetapan harga
merupakan faktor kunci (misalnya perusahaan minyak,
penerbangan luar angkasa)
biasanya setiap perusahaan memiliki departemen penetapan
harga tersendiri yang bertanggung
jawab kepada departemen. Pemasaran atau manajemen
puncak.
- Pihak-pihak lain yang mempunyai
pengaruh terhadap penetapan harga adalah manajer
penjualan,
manajer produksi, manajer keuangan dan akuntan
b. Faktor Ekternal
1) Sifat Pasar dan Permintaan; setiap perusahaan
perlu memahami sifat dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar
persaing sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli, atau monopoli.
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan
2) Persaingan;( Porter )
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam
persaingan suatu industri :
a. Persaingan dalam industri yang bersangkutan
b. Produk Substitusi
c. Pemasokan
d. Pelanggan
dan
e. Ancaman-ancaman baru
Informasi yg dibutuhkan untuk menganalisis
karakteritik persaingan yg dihadapi :
a. Jumlah Perusahaan dalam Industri
b.Ukuran relatif setiap anggota dalam Industri
c. Deferensiasi Produk
d. Kemudahan untuk memasuki industri yang
bersangkutan
14
5.STRATEGI PENETAPAN HARGA
Secara garis besar strategi penetapan harga dapat
dikelompokan menjadi 8 kelompok, yaitu:
a.
Strategi penetapan harga produk baru.
b. Strategi penetapan harga produk yang
sudah mapan.
c.
Strategi fleksibilitas harga.
d. Strategi penetapan harga lini produk.
e.
Strategi leasing.
f.
Strategi bundling-pricing.
g. Strategi kepemimpinan harga.
h. Strategi penetapan harga untuk
membentuk pangsa pasar.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan
siklus kehidupan produk (Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat
tahapan utama yakni, Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.
Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri
dari ;
Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang
efektif untuk produk baru atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif
strategi penetapan harga, yaitu
1.Harga Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan
menghasilkan laba maksimum (perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa
produknya berbeda dengan produk sejenis yang lain.)
Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk membatasi
permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi masal.
Apalagi skimming dapat meningkatkan nilai produk menjadi sangat prestisius.
2.Harga
Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa
pasar dan permintaan, strategi ini dapat diterapkan pada situasi pasar tidak
terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta produk tersebut tidak
mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan ini juga efektif terhadap
sasaran pasar yang sensitif harga.
15
Produk Yang Telah Beredar
Strategi penetapan harga untuk produk yang telah
beredar ini tentunya tidak terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari
siklus kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga)
tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni;
1.Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan
meningkat disertai munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang
cepat, strategi yang diterapkan adalah tetap mempertahankan harga produk/pasar.
Ketika pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga agresif ; menurunkan harga
untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.
2.Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan
kunci efektivitas strategi penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus
benar-benar responsif terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi
penetapan harga dapat menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun ‘pemotongan
harga’ (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa
pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.
3.Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan
menurunnya jumlah permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur
hidup produk terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih. Pertama,
strategi diskonting (pemotongan harga) Kedua, mempertahankan harga tetapi
memotong biaya-biaya yang berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk
promosi.
C.Strategi Penentuan Harga Diskon / Potongan Harga
Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi
dengan memberikan potongan harga yang ditetapkan demi meningkatkan penjualan
suatu produk barang / jasa. Dengan diskon pembeli dapat tertarik untuk membeli
produk apalagi diskon yang diberikan cukup tinggi. penjual memberikan diskon
yang sangat tinggi hingga 60-70% dengan cara menaikkan harga produk tersebut
terlebih dahulu lalu didiskon. Sehingga produsen tidak rugi. Diskon dapat
diberikan dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade
discount.
D. Strategi Penentuan Harga Kompetitif
1.Relative Pricing / Harga Relatif
Relative pricing / harga relative adalah menentukan
harga diatas, dibawah atau samadengan tingkat harga persaingan dimana gerakan
harganya mengikuti gerakan pesaing.
16
2.Follow The Leader Pricing
Follow the leader pricing adalah penetapan harga
produk baik barang maupun jasa diserahkan pada pemimpin pasar dan tidak
menetapkan harga sendiri.
E.Pemasaran Mempengaruhi Pasar
Memahami pelanggan tidaklah mudah. Kebanyakan
pelanggan tidak mau atau bahkan tidak peduli dengan keluhan mereka tentang
produk yang mereka beli. Entah kurang puas, mahal, atau pelayanan yang kurang
baik. Mereka lebih memilih diam tanpa mengutarakan kritik dan saran tentang
produk yang mereka beli. Sehingga produsen tidak tau apa yang harus diperbaiki
dalam produk yang mereka produksi. Dibawah ini adalah beberapa keinginan
pelanggan yang sharusnya diutarakan yang dapat menjadi masukan untuk produsen.
Sebagai contoh adalah pelanggan membeli sepeda motor:
1.Kebutuhan yang dinyatakan, pelanggan menginginkan
harga jual sepeda motor yang tidak mahal.
2.Kebutuhan riil, pelangganingin sepeda motor dengan
biaya operasional rendah
3.Kebutuhan yang tidak dinyatakan, pelanggan
mengharapkan pelayanan yang terbaik dari dealer.
4.Kebutuhan kesenangan, pelanggan akan senang
mendapat hadiah-hadiah menarih seperti helm, jaket kulit, dan paket service
gratis.
5.Kebutuhan rahasia, pelanggan ingin terlihat dan
dinilai sebagai pribadi yang cerdas, keren dan bergengsi.
Untuk mengatasi hal diatas, diperlukan pemasar yang
tanggap atau pemasar yang antisipatif atau pemasar yang kreatif. Seorang
pemasar kreatif menemukan dan memproduksi solusi yang tidak diminta pelanggan
tapi ditanggapi dengan penuh semangat oleh pelanggan.
Contoh: SONY memperkenalkan banyak produk yang
berhasil direspon oleh pelanggan meskipun tidak pernah diminta atau bahkan
dianggap tidak mungkin oleh pelanggan seperti Video, CD dll. SONY adalah
perusahaan yang mendorong pasar. SONY telah membuktikan bahwa melalui pemasaran
bias mempengaruhi pasar.
Penekanan formulasi strategi di tempatkan pada
beberapa kegiatan penting yang mencakup analisis pasar, analisis produk,
analisis persaingan, termasuk pertimbangan hokum dan etika. Analisis tersebut,
menunjukkan luasnya daya lenting penetapan harga. Strategi distribusi juga
mempengaruhi pilihan mengenai bagaimana harga akan berhasil dalam kombinasi
strategi periklanan dengan armada penjualan. Strategi penetapan harga
mempengaruhi keputusan elemen bauran pemasaran lainnya. Karena, harga itu sendiri
merupakan salah satu elemen bauran pemasaran.
17
6.Politik
Harga
Politik Harga Kita bisa liat disetiap informasi dari
media manapun dan yang pernah kita dengar politik harga untuk kenaikan bbm.
Kebijakan pemerintah atas keputusan untuk
menaikan bbm harus mempertimbangkan hal berikut ini :
1.Warga tidak mampu
Kenaikan bbm ini berpengaruh juga untuk warga tidak
mampu karena mereka dapat terbebani masalah bbm tersebut.
2.Transportasi
Faktanya jika
bbm naik, para pengendara angkutan umum menaikan tarif harga mereka.
3.Bahan Sembako
Ini juga sering terjadi jika bbm naik bahan sembako
di pasar akan naik dengan itu banyak konsumen yang mengeluh atas kenaikan bbm
yang terhubung dengan bahan sembako.
Politik ekonomi atau kebijakan ekonomi adalah cara-cara
yang ditempuh atau tindakan-tindakan yang diambil oleh pemerintahdi bidang
ekonomi dalam upaya mencapai kemakmuran rakyat.
Beberapa sarana politik ekonomi yang penting :
1. Politik
Moneter : merupakan kebijakan pemerintah dalam hal mengatur keuangan keuangan dan perkreditan negara.
2. Politik
Fiskal : merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang mengatur kebijakan
negara,naik di bidang anggaran maupun perpajakan.
3. Politik
Produksi : adalah kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan peningkatan
produksi dalam negeri dengan menggunakan sumber-sumber alam secara efisien.
18
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Produk merupakan segala
sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari dan
dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan, produk yang ditawarkan tersebut meliputi
barang, fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi dan ide sebagai
pengaruh dari Constumer Adoption Process, produk memiliki siklus hidup yang pada
umumnya terdiri dari tahap perkenalan, pertumbuhan, pendewasaan, dan penurunan.
Kaitannya dengan produk pasti tidak
terlapas dari masalah harga, agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang
atau jasa, setipa perusahaan harus menetapkan harga secara tepat, ada beberapa
metode penetapan harga yaitu : pendekatan permintaan untuk menetapkan
harga, pendekatan biaya untuk menetapkan harga dan diskon selain itu pula
terdapat beberapa metode penetapan harga khusus untuk produk baru yaitu :
Penetracing Pricing dan Skimming Pricing
.
19
DAFTAR
PUSTAKA
1.Fandy Tjiptono. 2001. Manajemen
Jasa. Yogyakarta :Andy Offset.
2.Karwowski, W and Marras, S.W. 1999. The
Occupational Ergonomics Handbook.
New York : CRC Press LLC
3.Nitisemito, Alex S, 1991. Manajemen
Personalia – Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Ghalia
4.Pappas, James L. dan Hirschey, Mark.
1995. Ekonomi Manajerial.Jakarta : PT. Binarupa
Aksara Indonesia.
5.Stanton, William J. 1984. Prinsip Pemasaran.
Jakarta : Penerbit Erlangga
6.Swasta, Basu DH dan Irawan. M.B.A.
1986. Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta: Edisi ke dua. Penerbit Liberty
7.Ebert,R.J., Ronald J., Grifin, Ricky W.,2003,
Introducing of Business, 6th Edition, Prentice Hall. Inc. New York.
8.Kismono,Gugup.,2001, Bisnis Pengantar, Edisi
Pertama, BPFE, Yogyakarta
9.Bp Djatmiko, Kuliah Pengantar Bisnis UEU,
2011-2012
10.http://organisasi.org/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode-pendekatan-penetapan-harga-manajemen-pemasaran
11.http://organisasi.org/tujuan_strategi_penetapan_harga_bagi_perusahaan_bisnis_motif_penentuan_harga_ilmu_ekonomi_
20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar