Etika
Profesi di Bidang Teknologi Informasi
Etika dalam bidang
teknologi informasi, khususnya komputer sudah ada sejak era 1940-an. Seiring
perkembangan zaman, etika komputer terus berkembang hingga saat ini mengikuti
perkembangan zaman. Kode etiknya pun berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan
adat istiadat, budaya, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam
suatu negara.
Etika profesi adalah bagian dari etika sosial yang mengharuskan suatu individu atau kelompok menjalankan profesinya secara professional agar diterima oleh masyarakat. Dengan etika profesi diharapkan kaum professional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dilakukannya.
Etika profesi adalah bagian dari etika sosial yang mengharuskan suatu individu atau kelompok menjalankan profesinya secara professional agar diterima oleh masyarakat. Dengan etika profesi diharapkan kaum professional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dilakukannya.
Secara
umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi di kelompokkan menjadi 4, yaitu :
1. Perangkat
Lunak (Software)
Pada kelompok ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Ø Analysis
System, bertugas menganalisa sistem yang hendak diimplementasikan, mulai dari
analisa proses dan alur sistem, kelebihan dan kekurangannya, studi kelayakan
dan desain sistem yang akan dikembangkan, dan lainnya.
Ø Programmer,
bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis, yaitu membuat program
(baik aplikasi maupun sistem operasi)
Ø Web
Designer, bertugas melakukan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis
dan desain suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
Ø Web
Programmer, bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat
program berbasis web sesuai dengan desain yang telah dirancang sebelumnya.
2. Perangkat
Keras (Hardware)
Pada kelompok ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
v Technical
Engineer, bertugas dalam bidang teknik, baik dalam pemeliharaan maupun dalam
perbaikan perangkat komputer.
v Networking
Engineer, bertugas dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance
sampai pada troubleshooting.
3. Operasional
Sistem Informasi
Pada kelompok ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
·
Operator Electronic Data Processing
(EDP), bertugas mengoperasikan program atau aplikasi yang berhubungan dengan
EDP dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
·
System Administrator, meng-handle
administrasi dalam sebuah sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki
kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal yang berhubungan
dengan pengaturan operasional dalam sebuah sistem.
·
Management Information System (MIS)
Director, memiliki wewenang paling tinggi dalam sebuah sistem informasi,
melakukan manajemen terhadap sisem tersebut secara keseluruhan baik perangkat
keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.
4. Pengembangan
Bisnis Teknologi Informasi
Pada bagian ini,
tugasnya diidentifikasikan dalam pengelompokan kerja di berbagai sektor
industri teknologi informasi
Sejarah Etika Komputer
Teknologi komputer ditemukan pada era 1940-an, dan perkembangan teknologi informasi dimulai pada era tersebut. Perkembangan tersebut dibagi menjadi beberapa tahap :
1. Era
1940 sampai 1950-an
Munculnya etika
komputer sebagai sebuah bidang studi dimulai dari pekerjaan professor Norbert
Wiener. Selama perang dunia II (awal tahun 1940-an), professor dari MIT ini
membantu mengembangkan suatu meriam anti pesawat yang mampu menembak jatuh
sebuah pesawat tempur yang melintas diatasnya.
Tantangan universal
dari proyek tersebut menyebabkan Wiener dan beberapa rekannya harus
memperhatikan sisi lain dari perkembangan teknologi, yaitu etika. Pada
perkembangannya, penelitian di bidang etika dan teknologi tersebut akhirnya
menciptakan suatu bidang riset baru yang disebut Cybernetics atau The
science of information feedback systems. Konsepcybernetics tersebut
dikombinasikan dengan itu, membuat Wiener akhirnya menarik beberapa kesimpulan
etis tentang pemanfaatan teknologi yang sekarang dikenal dengan sebutan
teknologi informasi (TI).
2. Era
1960-an
Pertengahan tahun
1960-an, Donn Parker dari SRI International Menlo Park Californiamelakukan
riset untuk menguji penggunaan komputer yang tidak sah dan tidak sesuai dengan
profesionalisme di bidang komputer. Waktu itu Parker menyampaikan suatu
ungkapan yang menjadi titik tolak penelitiannya, yaitu: ”that when people
entered the computer center they left their ethics at the door” (Fodor and
Bynum, 1992). Ungkapan tersebut menggambarkan bahwa ketika orang-orang masuk
komputer, mereka meninggalkan etika mereka di pintu masuk. Lantas ia
menerbitkan ”Rules of Ethics in Information Processing” atau peraturan tentang
etika dalam pegolahan informasi. Parker juga dikenal menjadi pelopor kode etik
profesi bagi profesonal di bidang komputer terutama pada tahun 1968 ketika ia
ditunjuk untuk memimpin pengembangan Kode Etik Profesional
untuk Association for Computing Machinery (ACM).
3. Era
1970-an
Era ini bermula ketika
tahun 1960, Joseph Wiezenbaum, ilmuwan komputer MIT di Boston, menciptakan
suatu program komputer yang disebut ELIZA. Dalam eksperimennya, ELIZA ia
ciptakan sebagai tiruan dari ”Psychoterapist Rogerian” yang melakukan wawancara
dengan pasien yang akan diobatinya.
Perkembangan komputer
era 1970-an diwarnai dengan karya Walter Manner yang sudah mulai menggunakan
istilah ”computer ethics” untuk mengacu pada bidang pemeriksaan yang berhadapan
dengan permasalahan etis yang muncul oleh pemakaian teknologi komputer waktu
itu. Maner menawarkan suatu kursus eksperimental atas materi pokok tersebut
pada Old Dominion University in Virgina. Tahun 1978, ia mempublikasikan
karyanya Starter Kit in Computer Ethics, yang berisi material kurikulum
dan pedagogi untuk para pengajar universitas dalam pengembangan pendidikan
etika komputer.
4. Era
1980-an
Tahun 1980-an, sejumlah
konsekuensi sosial dan teknologi informasi yang etis menjadi isu publik di
Amerika dan Eropa. Hal-hal yang sering dibahas adalah kejahatan komputer,
masalah-masalah yang disebabkan karena kegagalan sistem komputer, invasi
database komputer dan perkara pengadilan mengenai kepemilikan perangkat lunak.
5. Era
1990-an sampai sekarang
Sepanjang tahun 1990,
berbagai pelatihan baru di universitas, pusat riset, konferensi, jurnal, buku
teks dan artikel menunjukkan suatu keanekaragaman yang luas tentang topik di
bidang komputer.
Etika
Berprofesi dalam Bidang Teknologi Informasi di Indonesia
Kode etik dalam suatu profesi berbeda-beda. Hal ini disebabkan perbedaan adat istiadat, budaya, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negara tidaklah sama.
Di
Indonesia, organisasi profesi di bidang komputer yang didirikan sejak tahun
1974 yang benama Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN),
sudah menetapkan kode etik yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan
pemakaian teknologi komputer di Indonesia. Kode etik profesi tersebut
menyangkut kewajiban pelaku profesi tehadap ilmu pengetahuan dan teknologi,
kewajiban pelaku profesi terhadap masyarakat, kewajiban pelaku profesi terhadap
sesama pengemban profesi ilmiah, serta kawajiban pelaku profesi terhadap sesama
umat manusia dan lingkungan hidup.
Munculnya
kode etik tersebut tentunya memberikan gambaran adanya tanggung jawab yang
tinggi bagi para pengemban profesi bidang komputer untuk menjalankan fungsi dan
tugasnya sebagai seorang profesional dengan baik sesuai garis-garis
profesionalisme yang ditetapkan.
CONTOH
ETIKA PROFESI IT
Kemajuan teknologi
informasi yang sudah semakin canggih telah memberikan ladang bisnis baru. Salah
satu aspek penting dalam perkembangan teknologi komputer adalah internet.
Internet menjadi peluang baru dalam perkembangan Bisnis, Pendidikan, Kesehatan,
layanan pemerintah dan bidang-bidang lainnya. Melalui internet, interaksi
manusia dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka. Tingginya tingkat pemakaian
internet di dunia melahirkan sebuah aturan baru di bidang internet yaitu
netiket. Netiket merupakan sebuah etika acuan dalam berkomunikasi menggunakan
internet. Standar netiket ditetapkan oleh IETF (The Internet Engineering Task
Force), sebuah komunitas internasional yang terdiri dari operator, perancang
jaringan dan peneliti yang terkait dengan pengoperasian internet.
Etika profesi dalam bidang IT sama halnya dengan etika di bidang lain, yaitu mempunyai keteraturan dan norma-norma dalam menjalankannya. Salah satu contohnya adalah :
Etika profesi dalam bidang IT sama halnya dengan etika di bidang lain, yaitu mempunyai keteraturan dan norma-norma dalam menjalankannya. Salah satu contohnya adalah :
1. Penjualan
Online
Transaksi di pasar online harus mempunyai peraturan yang harus ditaati pemakainya dalam dunia maya. Semua user/pemakai yang menjalankan bisnis dan memakai fasilitas IT, dengan penuh tanggung jawab atas apa yang dilakukannya dalam dunia IT. Dengan demikian kita dapat menikmati kecanggihan dunia IT dengan aman.
2. E-commerce
Transaksi di pasar online harus mempunyai peraturan yang harus ditaati pemakainya dalam dunia maya. Semua user/pemakai yang menjalankan bisnis dan memakai fasilitas IT, dengan penuh tanggung jawab atas apa yang dilakukannya dalam dunia IT. Dengan demikian kita dapat menikmati kecanggihan dunia IT dengan aman.
2. E-commerce
Berkembangnya
penggunaan internet di dunia berpengaruh terhadap kondisi Ekonomi dan
perdagangan negara. Melalui internet, transaksi perdagangan dapat dilakukan
dengan cepat dan efisien.
Namun seiring dengan
kemajuan teknologi khususnya di bidang informasi , maka semakin banyak
pula
pelanggaran-pelanggaran etika profesi dalam bidang IT diantaranya :
1 .Denial of Services
(melumpuhkan layanan
sebuah sistem komputer), penyebaran, spam, carding (pencurian
melalui internet) dan
lain-lain.
2 . Pelanggaran HAKI
(Hak Atas Kekayaan Intelektual)
Berbagai kemudahan yang
ditawarkan oleh internet menyebabkan terjadinya pelanggaran HAKI seperti
pembajakan program komputer, penjualan program ilegal dan pengunduhan ilegal.