Kehidupan manusia yang terus bergerak dan berkembang
ditandai akan adanya perubahan-perubahan menuju ke arah yang lebih baik.
Kemampuan berpikir dan berinteraksi antar manusia dalam proses yang panjang,
akan menghasilkan peradaban. Beberapa ilmuan telah membuat periodisasi
peradaban manusia, salah satunya adalah Alvin Toffler. Ia menyatakan bahwa
peradaban manusia terdiri dari tiga zaman. Pertama adalah Zaman Pertanian,
kedua Zaman Industri, dan yang ketiga adalah Zaman Informasi.
Saat ini kitengah
memasuki zaman informasi, yang menegaskan bahwa jarak geografis tidak lagi
menjadi faktor penghambat dalam hubungan antara manusia atau antar lembaga
usaha. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah sekaligus cepat. Setiap
perkembangan dapat diikuti dimanapun berada. Istilah “jarak sudah mati” atau
“distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya. Zaman informasi
menyebabkan jagad ini menjadi suatu “dusun semesta” atau “global village”.
Zaman informasi yang
sudah berkembang sedemikian rupa seperti sekarng ini, hanya mungkin dengan
adanya dukungan teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan beragam dan
banyak informasi. Teknologi telematika selama beberapa dasawarsa ini telah
berkembang sehingga mampu menyampaikan sejumlah besar informasi.
Definisi Telematika
Telematika merupakan
adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang
lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan
teknologi informasi.
Pertama kali istilah
Telematika digunakan di Indonesia adalah pada perubahan pada nama salah satu
laboratorium telekomunikasi di ITB pada tahun 1978.
Cikal bakal
Laboratorium Telematika berawal pada tahun 1960-an. Sempat berganti-ganti nama
mulai dari Laboratorium Switching lalu Laboratorium Telekomunikasi Listrik.
Seiring perjalanan waktu dan tajamnya visi para pendiri, pada tahun 1978
dilakukan lagi perubahan nama menjadi Laboratorium Telematika. Ketika itu, nama
Telematika tidak sepopuler seperti sekarang. Pada tahun 1978 itulah, di
Indonesia, istilah Telematika pertama kali dipakai.
Para praktisi
mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari
“TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing
and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology”
karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan
bahwa Telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communications
Technology).
Salah satu milis
internet Indonesia terbesar adalah milis Telematika. Dari milis inipun tidak
ada penjelasan mengapa milis ini bernama telematika, yang jelas arsip pertama
kali tercatat dikirimkan pada tanggal 15 Juli 1999. Dari hasil pencarian di
arsip mailing list Telematika saya menemukan salah satu ulir diskusi menarik
(membutuhkan login) tentang penamaan Telematika yang dikirimkan oleh Paulus
Bambang Wirawan.
Pemanfaatan Telematika
Istilah telematika sering
dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
• Integrasi antara
sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi
dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara
lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan
dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
• Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
• Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics). Ragam Bentuk Telematika Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sector
• E-government E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI).
• E-Commerce Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, sampai membuat claim.
• E-Learning adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
• Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
• Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics). Ragam Bentuk Telematika Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sector
• E-government E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI).
• E-Commerce Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, sampai membuat claim.
• E-Learning adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Penerapan Telematika Di
Bidang Pendidikan
Telematika sekarang
sudah sangat jauh berkembang dan mengakselerasi perkembangan di zaman
informasi. Peranannya sudah menyentuh berbagai bidang dalam kehidupan, salah
satu Contohnyadalam bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan, peran telematika
sangat membantu terutama dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan
telematika di dunia pendidikan sudah banyak dimanfaatkan, diantaranya adalah :
1. E-Book/ Buku
Elektronik
Di setiap jenjang
pendidikan pasti mempunyai materi sesuai kurikulum, jaman dulu mereka
mendistribusikan buku- buku secara lansung, hal ini tentunya tidak efektif maka
untuk mempermudah mereka membuat buku yang di buat secara sotf copy dan tidak
mencetak kedalam penerbitan buku, buku inilah disebut e-book atau buku
elektronik. Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang
memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang
ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara,
grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih
kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana
adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik
yang ditayangkan oleh komputer. Keuntungan lainnya ebook dapat disimpan
sebanyak-banyaknya dan dibawa kemana saja dalam tablet tanpa harus repot
menenteng banyak buku.
2. E-Mail/ Surat
Elektronik
Untuk mendukung
komunikasi di jaman sekarang kita bisa menggunakan email, dan sudah tidak
jamannya lagi harus ketemu muka bila ada sesuatu yang mau di konsultasikan,
Dengan aplikasi sederhana seperti email maka seorang dosen, pengelola, orang
tua dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus
mahasiswa yang menghadapi kesulitan dapat bertanya lewat email.
3. E-Library/
Perpustakaan Digital
e-library singkatan
dari electronic library merupakan perpustakaan yang sebagian besar bentuk
bukunya adalah dalam bentuk format digital dan hanya dapat di akses melalui
komputer. Perpustakaan ini dalam bentuk virtual dapat menyimpan semua e-book
dan kita dapat mengunduhnya secara gratis. Perpustakaan yang biasanya berisi
arsip-arsip buku dengan di Bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat
dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam
berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of Congress
merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini sebagian
informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui internet.
4. Ensiklopedi
Elektronik
Sebagian penerbit
ensiklopedia saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan media DVD untuk
menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak
hanya berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video, audio, tulisan dan
gambar dan bahkan gerakan serta interaksi langsung. Pada saat ini Informasi
yang terkandung dalam ensklopedia sudah mulai bisa diakses melalui internet.
Seperti Wikipedia. Hal ini membuat data dan informasi yang terkandung dalam
ensiklopedi elektronik dapat diperbaharui secara cepat dan tidak lagi
bergantung pada sekelompok pengarang tetapi semua orang dapat berpartisipasi
dalam memperbaiki, meng-update dan mengembangkan informasi yang ada didalamnya.
5. Video Teleconference
Seiring berkembangnya
teknologi multimedia dan koneksi yang murah membuat kegiatan proses belajar
bisa di lakukan kapan saja dan di mana saja yaitu menggunakan teknologi
teleconference. Bahkan di dunia bisnis ini sangat efektif apalagi di dunia
pendidikan.Keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa dari
seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia.
Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat
digunakan untuk bermain peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi
menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang bersifat sosial.
6. Sistem Distribusi
Bahan Secara Elektronis ( digital )
Dengan adanya sistem
ini maka keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang
tinggal di daerah terpencil dapat teratasi.
7. E-Learning
Hampir setiap jenjang
pendidikan disetiap websitenya memasukan modul e-Learning, Sebenarnya apa itu
e-Learning? e-Learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan
cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik
khususnya internet sebagai system pembelajarannya. e-Learning merupakan dasar
dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
e-Learning merupakan
contoh dari berkembangnya dunia pendidikan dari cara konvensional (tatap muka
di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui internet. Hal ini dapat terjadi
karena adanya teknologi telematika yang dapat menghubungkan pengajar dengan
muridnya. Kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan ujian, mengirim
tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik. Perkembangan
e-learning didukung dengan banyaknya website bernuansa pendidikan yang dibangun
sehingga memudahkan pengaksesan pendidikan oleh siapapun yang ingin belajar
tanpa dibatasi oleh umur, gender dan waktu.
8. Tele-edukasi dan
Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System
Tele-edukasi merupakan
pengembangan dari e-Learning. Proses pembelajaran ini bisa di lakukan di daerah
yang sudah maju untuk masalah koneksi serta perangkat yang mendukungnya. Sebab
pendidikan dan pelatihan jarak jauh diperlukan untuk memudahkan akses serta
pertukaran data, pengalaman dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan
keterampilan professional dari SDM di Indonesia. Pada akhirnya jaringan ini
diharapkan dapat menjangkau serta dapat memobilisasikan potensi masyarakat yang
lain, termasuk dalam usaha, dalam rangka pembangunan serta kelangsungan
kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yang bersifat pendidikan formal maupun
nonformal dalam suatu “cyber system”.
Dampak positif dan
negati telematika di dalam pendidikan
Setiap perkembangan
atau hal yang baru pasti ada efeknya, baik efek secara langsung maupun tidak
langsung dan akan memberikan dampak dimasyarakat. Termasuk perkembangan
Telematika pasti ada dampak positif dan negatifnya, yang beberapa diantaranya
adalah :
Dampak Positif :
1. Proses belajar
mengajar bisa di lakukan di mana saja.
2. Menjadikan proses
belajar mengajar menjadi jauh lebih mudah, karena materi disampaikan dengan
variasi yang menarik.
3. Tidak perlu bertatap
muka dengan pengajar, cukup mengakases materinya melalui internet.
4. Membuat jarak yang
sangat jauh jadi terasa dekat serta tidak ada batasan waktu dan tempat.
5. Membuat manusia akan
selalu belajar dengan teknologi dan mengikuti perkembangan zaman.
6. Memudahkan dalam pencarian
informasi mengenai pelajaran, jurnal ilmiah, makalah bahkan untuk kuliah jarak
jauh.
7. Hemat biaya dan
waktu.
8. Tidak terbatas ruang
dan waktu.
9. Standarisasi materi.
10. Otomatisasi
administrasi.
11. Materi dapat
diakses dimana saja.
12.Meringkas segalanya.
contoh, kita tidak harus membawa banyak buku diktat.
Dampak Negatif :
1. Penyalahgunaan
teknologi untuk merusak data (crakcer) oleh orang yang tidak bertanggung jawab
seperti menghack computer untuk mengubah nilai yang diperoleh.
2. Mudahnya untuk
melakukan tindakan plagiatisme.
3. Privasi tidak
terlindungi karena selalu berhubungan dengan teknologi.
4. Aspek sosial sebagai
manusia turun karena jarang bertemu langsung sehingga membuat proses interaksi
antar sesama manusia kurang yang menyebabkan rentannya timbul perpecahan.
5. Kemungkinan terjadi
kesalahan fatal akibat kurang akuratnya data yang diinput sehingga menyebabkan
informasi yang diterima orang berikutnya ataupun sistem yang membaca informasi
tersebut tidak akurat.
6. Membuat manusia menjadi
pemalas dan pikiran tidak berkembang karena telah dimanjakan oleh teknologi
yang mempermudah segalanya.
7. Rentan terpecah
fokus belajarnya karena banyaknya hiburan yang bisa diperoleh mqelalui komputer, seperti bermain
game, dengar musik nonton film.
8.Menjadi terlalu
bergantung dengan teknologi tanpanya proses pemecahan masalah akan berjalan
sangat lambat.
Arsitektur Telematika
Menurut kamus istilah
arsitektur dapat diartikan sebagai struktur desain komputer dan semua
rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan
sebagainya. Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap
sebagai arsitektur, adalah:
1. Arsitektur
sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem
operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan
pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan
format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software
dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
2. Arsitektur
telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi
perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta
dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
3. Arsitektur
data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di
atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi
data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk
penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam
lingkup luas.
Dengan kemajuan
teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi atau lebih dikenal dikenal dengan
istilah Telematika atau dalam istilah asingnya ICT (Information and
Communication Technology) menawarkan sesuatu yang pada awal perkembangan
komputer sangatlah mahal yaitu mini komputer, workstation dan personal komputer
yang memiliki kemampuan setara mainframe dengan harga yang jauh lebih murah.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu apa yang disebut Distributed Processing dimana sejumlah komputer mini komputer, workstation atau personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan secara phisik melalui jalur jaringan komunikasi.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu apa yang disebut Distributed Processing dimana sejumlah komputer mini komputer, workstation atau personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan secara phisik melalui jalur jaringan komunikasi.
Salah satu bentuk dari
distributed processing adalah arsitektur client-server. MenurutWikipedia,
klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam
teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke
dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah
aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah
kesatuan yakni komponen klien dan komponen server.
Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara
komponen server disebut sebagai back-end.
Komponenclient dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation
dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut
akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi
pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang
dijalankan di atas mesinserver, umumnya dalam bentuk request terhadap
beberapa layanan yang dimiliki olehserver. Komponen server akan
menerima request dari clinet, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan
hasil pemrosesan tersebut kepada client. Clientpun menerima informasi
hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada
pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.
Beberapa
model arsitektur klien-server:
1. Arsitektur
Mainframe
Pada arsitektur ini,
terdapat sebuah komputer pusat (host) yang memiliki sumber daya yang sangat
besar, baik memori, processor maupun media penyimpanan. Mainframe menyediakan
sedikit waktu dan sebagian memorinya untuk setiap pemakai (user), kemudian
berpindah lagi kepada pemakain lain, lalu kembali kepemakai yang pertama.
Perpindahan ini tidak dirasakan oleh pemakai, seolah-olah tidak ada apa-apa.
Jenis komputer ini memiliki suatu Central Processing Unit, Storage Device yang
agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari pakaian) dan ditempatkan pada tempat
tersendiri. Peralatan CPU dan Storage tersebut dihubungkan dengan banyak
terminal yang terdiri dari keyboard dan monitor saja. Melalui komputer
terminal, pengguna mengakses sumber daya tersebut. Komputer terminal hanya
memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki CPU. Semua sumber daya yang
diperlukan terminal dilayani oleh komputer host. Model ini berkembang pada
akhir tahun 1980-an.
2. Arsitektur
File Sharing
Pada arsitektur ini
komputer server menyediakan file-file yang tersimpan di media penyimpanan
server yang dapat diakses oleh pengguna. Arsitektur file sharingmemiliki
keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses semakin banyak serta ukuran file
yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat mengakibatkan transfer data menjadi
lambat. Model ini populer pada tahun 1990-an.
3. Arsitektur
Client/Server
Karena keterbatasan
sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan
arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena
yang ditransfer bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC
(Remote Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur
client/server. Client server dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model
Two-tier dan Three-tier.
4. Model
Two-tier
Model Two-tier terdiri
dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client(yang meminta
serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut
yaitu :
1. User
Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan
langsung oleh user.
2.Manajemen
Proses.
3.Database.
Model ini memisahkan
peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua
lapisan.
Pada gambar tersebut,
user interface yang merupakan bagian dari program aplikasi melayani input dari
user. Input tersebut diproses oleh Manajemen Proses dan melakukan query data ke
database (dalam bentuk perintah SQL). Pada database server juga bisa memiliki
Manajemen Proses untuk melayani query tersebut, biasanya ditulis ke dalam
bentuk Stored Procedure.
5. Model
Three-tier
Pada model ini
disisipkan satu layer tambahan diantara user interface tier dan database tier.
Tier tersebut dinamakan middle-tier. Middle-Tier terdiri dari
bussiness logic dan rules yang menjembatani query user dan database, sehingga
program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus
memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
Dengan adanya server middle-tier ini, beban database server berkurang. Jika query
semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah, maka server-server ini dapat
ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada. Ada berbagai macam software
yang dapat digunakan sebagai server middle-tier. Contohnya MTS (Microsoft
Transaction Server) dan MIDAS.
Contoh Kasus Telematika
di dalam E- Paper
Seiring perkembangan
telematika yang semakin maju, semakin bertambah juga orang-orang yang
menyalahgunakannya.Tidak heran jika kita lebih sering mendengar dan mengetahui
kasus-kasus telematika yang bernilai negatif dibandingkan dengan dampak positif
telematikanya. Kasus terbaru bahkan melibatkan negara, bukan hanya satu
melainkan dua negara. Ya, kasus tersebut adalah penyadapan yang dilakukan
Australia terhadap petinggi negara kita, Indonesia.
Walaupun kasus tersebut sedang "laku" di mana-mana, tapi saya tidak akan membahas kasus tersebut, karena sudah terlalu banyak yang membahasnya. Di sini saya akan membahas contoh kasus telematika yang bernilai positif, yaitu pemanfaatan telematika dalam bidang pendidikan. Contoh yang saya ambil ini terinspirasi dari saya sendiri dan teman-teman di Gunadarma. Contoh kasus telematika ini mengenai e-paper.
E-paper adalah salah satu fasilitas yang dikembangkan oleh bagian perpustakaan Universitas Gunadarma. E-paper ini dibuat untuk membantu para mahasiswa yang akan atau sedang melakukan Penulisan Ilmiah, Skripsi, ataupun penulisan Jurnal. Jadi, melalui e-paper ini mahasiswa Gunadarma dapat melihat contoh-contoh PI, Skripsi, atau jurnal yang dimiliki oleh perpustakaan Gunadarma. Dalam e-paper tersebut kita dapat melihat PI dan Skripsi mulai dari cover sampai listing programnya.
E-paper ini sangat membantu saya dan teman-teman yang semester 6 kemarin harus membuat Penulisan Ilmiah. Karena dengan adanya e-paper ini kita tidak bingung lagi untuk menentukan bagaimana format penulisannya, kalimat-kalimat yang digunakan, tahapan penulisan dalam setiap babnya, dan lain-lain. Walaupun kita dibimbing oleh Dosen Pembimbing dalam penulisannya, e-paper tetap sangat membantu, setidaknya kita jadi tidak perlu melakukan banyak revisi karena kita sudah melihat contoh-contoh yang ada di e-paper, dimana contoh-contoh tersebut sudah "sah" atau benar. Dengan adanya e-paper ini sangat membantu mahasiswa gunadarma dalam kegiatan akedimiknya, khususnya penulisan atau tugas akhir.
Pemanfaatan telematika dalam hal ini berdampak sangat positif, saya dan teman-teman bahkan mungkin seluruh mahasiswa gunadarma yang sudah mengetahui e-paper, pasti sudah mendapatkan manfaat positifnya. Namun, mungkin belum seluruh mahasiswa mengetahui fasilitas ini, khususnya mahasiswa baru. Oleh karena itu, perlu "promosi" lain agar seluruh mahasiswa dapat mengetahuinya, sehingga ketika mereka membutuhkan contoh-contoh PI, Skripsi, atau jurnal, mereka tidak lagi kesulitan.
Menurut saya, pemanfaatan telematika seperti e-paper ini perlu disebarluaskan dan dikembangkan lagi, tidak terbatas hanya pada instansi atau bidang tertentu saja, apalagi manfaatnya berdampak positif.
Walaupun kasus tersebut sedang "laku" di mana-mana, tapi saya tidak akan membahas kasus tersebut, karena sudah terlalu banyak yang membahasnya. Di sini saya akan membahas contoh kasus telematika yang bernilai positif, yaitu pemanfaatan telematika dalam bidang pendidikan. Contoh yang saya ambil ini terinspirasi dari saya sendiri dan teman-teman di Gunadarma. Contoh kasus telematika ini mengenai e-paper.
E-paper adalah salah satu fasilitas yang dikembangkan oleh bagian perpustakaan Universitas Gunadarma. E-paper ini dibuat untuk membantu para mahasiswa yang akan atau sedang melakukan Penulisan Ilmiah, Skripsi, ataupun penulisan Jurnal. Jadi, melalui e-paper ini mahasiswa Gunadarma dapat melihat contoh-contoh PI, Skripsi, atau jurnal yang dimiliki oleh perpustakaan Gunadarma. Dalam e-paper tersebut kita dapat melihat PI dan Skripsi mulai dari cover sampai listing programnya.
E-paper ini sangat membantu saya dan teman-teman yang semester 6 kemarin harus membuat Penulisan Ilmiah. Karena dengan adanya e-paper ini kita tidak bingung lagi untuk menentukan bagaimana format penulisannya, kalimat-kalimat yang digunakan, tahapan penulisan dalam setiap babnya, dan lain-lain. Walaupun kita dibimbing oleh Dosen Pembimbing dalam penulisannya, e-paper tetap sangat membantu, setidaknya kita jadi tidak perlu melakukan banyak revisi karena kita sudah melihat contoh-contoh yang ada di e-paper, dimana contoh-contoh tersebut sudah "sah" atau benar. Dengan adanya e-paper ini sangat membantu mahasiswa gunadarma dalam kegiatan akedimiknya, khususnya penulisan atau tugas akhir.
Pemanfaatan telematika dalam hal ini berdampak sangat positif, saya dan teman-teman bahkan mungkin seluruh mahasiswa gunadarma yang sudah mengetahui e-paper, pasti sudah mendapatkan manfaat positifnya. Namun, mungkin belum seluruh mahasiswa mengetahui fasilitas ini, khususnya mahasiswa baru. Oleh karena itu, perlu "promosi" lain agar seluruh mahasiswa dapat mengetahuinya, sehingga ketika mereka membutuhkan contoh-contoh PI, Skripsi, atau jurnal, mereka tidak lagi kesulitan.
Menurut saya, pemanfaatan telematika seperti e-paper ini perlu disebarluaskan dan dikembangkan lagi, tidak terbatas hanya pada instansi atau bidang tertentu saja, apalagi manfaatnya berdampak positif.
Sumber :