1.Pengertian
paragraf deduktif
Paragraf deduktif
adalah sebuah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf, kemudian
diikuti kalimat kalimat penjelas.
Contoh paragraf
deduktif :
Bahasa Indonesia
masih belum seragam di beberapa daerah di Indonesia. Keberagaman terlihat pada
lagu kalimat, struktur kalimat serta ucapan lisan. Bahasa daerah masih lebih
dominan di instansi-instansi pemerintah di daerah. Di bidang media, baik cetak
maupun online bahasa Indonesia sudah diterapkan dengan baik. Untuk radio hanya
ada beberapa acara yang berisi dengan bahasa “gaul”.
a.Silogisme
silogisme adalah
merupakan suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Dan silofisme itu
di atur dalam dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Kemudian silogisme mempunyai beberapa macam jenisnya, yaitu diantaranya sebagai
berikut. Premis Umum (PU) : Menyatakan bahwa semua anggota golongan
tertentu (semua A) memiliki sifat atau hal tertentu (=B)
Permis KhusuS (PK) : Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (=C) adalah golongan tertentu itu (=A)
Kesimpulan (K) : Menyatakan bahwa sesuatu atau sesorang itu (=C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (=B)
Silogisme ini bagian dari penalaran deduksi. Jika dirumuskan sebagai berikut :
PU : A = B
PK : C = A
K : C = B
A = semua anggota golongan tertentu
B = sifat yang ada pada A
C = sesorang atau sesuatu anggota A
Permis KhusuS (PK) : Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (=C) adalah golongan tertentu itu (=A)
Kesimpulan (K) : Menyatakan bahwa sesuatu atau sesorang itu (=C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (=B)
Silogisme ini bagian dari penalaran deduksi. Jika dirumuskan sebagai berikut :
PU : A = B
PK : C = A
K : C = B
A = semua anggota golongan tertentu
B = sifat yang ada pada A
C = sesorang atau sesuatu anggota A
b.Jenis-jenis
silogisme
1. silogisme katagorial
2. silogisme hipotetik
3. silogisme alternatif
4. Entimen
1. silogisme katagorial
2. silogisme hipotetik
3. silogisme alternatif
4. Entimen
Dari berbagai jenis
silogisme diatas, memiliki arti yang berbeda, yang pertama yaitu :
1. Silogisme
katagorial
Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua proporsinya merupakan katagorial. Kemudian proporsisi yang mengandung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
Contoh :
- Semua manusia adalah makhluk berakal budi(premis mayor/premis umum)
- Daniel adalah manusia (premis minor/premis khusus)
- Jadi, Daniel adalah makhuk berakal budi (konklusi/kesimpulan)
- Semua manusia adalah makhluk berakal budi(premis mayor/premis umum)
- Daniel adalah manusia (premis minor/premis khusus)
- Jadi, Daniel adalah makhuk berakal budi (konklusi/kesimpulan)
2. Silogisme
hipotetis
Yang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu argumen/pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh :
-Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
-Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
-Hari ini cerah (
premis minor )
-Maka saya akan
kerumah kakek ( kesimpulan ).
3. Silogisme
alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Bibi Suni
berada di Bandung.
∴ Jadi, Bibi Suni
tidak berada di Bogor.
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulannya.
Contoh:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam kuis itu.
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam kuis itu.
- Anda telah
memenangkan kuis ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya
Paragraf itu
adalah merupakan susunan kata dari beberapa kalimat yang terjalin utuh,
sehingga didalamnya mengandung gagasan utama. Kemudian paragraf itu di bedakan
menjadi dua, yaitu paragraf deduktif dan paragraf deduktif. Paragraf dedukti
dan induktif merupakan contoh paragraf yang dilihat dari letak gagasan
utamannya, sedangkan yang dimaksud dengan Paragrafi nduktif adalah paragraf
yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju
kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.
Ciri-ciri Paragraf
Induktif antara lain :
- Terlebih dahulu
menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
Jenis Paragraf
Induktif :
1. Generalisasi
2. Analogi
3. Klasifikasi
4. Perbandigan
5. Sebab akibat
1. Generalisasi
2. Analogi
3. Klasifikasi
4. Perbandigan
5. Sebab akibat
Istilah induktif berarti bersifat
induksi. Kata induksi yang berasal dari bahasa Latin: ducere, duxi, ductum
berarti ‘membawake; mengantarkan’; inducere, induxi, inductum berarti ‘membawa
ke; memasukkan kedalam’. Lebih lanjut istilah induksi di jelaskan sebagai
metode pemikiran yang bertolak dari hal khusus untuk menentuka nhukum atau
simpulan. Karena pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan pernyataan
umum itu berupa hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa paragraph
induktif itu dikembangkan dari contoh kehukum atau simpulan. Jadi pada intinya
paragraf induktif itu kalimat utamanya terletak di akhir kalimat atau
kesimpulan dari akhir ceritanya. Sedangkan paragraf deduktif itu kalimat
utamanya terletak di awal paragraf.
Paragraf Induktif
Kata kunci: ?dari
khusus ke umum?
Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.atau paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.atau paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh kalimat
induktif :
Pada era kita
sekarang ini, teknologi seakan terus berkembang semakin cepat. Tak terkecuali
teknologi informasi dan komunikasi yg sepertinya sudah menjadi kebutuhan setiap
orang. Oleh karena itu, penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi
mutlak diperlukanagar kita tidak tertinggal di era global ini.
a.Generalisasi
Generalisasi adalah
proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum. generalisasiadalah
suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang
memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului
dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk
mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah
peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu
diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang
telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan
utama paragraf.
Contoh :
Setelah ujian
anak-anak di periksa, ternyata nilai mereka beragam. Sebnyak 20 siswa nilainya
melebihi standar kelulusan. 10 siswa mendapat nilai tepat pada standar
kelulusan, dan tidak ada seorangpun yang mendapat nilai dibawah standar. Bisa
dikatakan kegiatan belajar di kelas ini cukup berhasil.
b.Analogi
!Analogi dalam
ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya
bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi
Contoh:
Belajar di masa tua
membutuhkan usaha yang ekstra karenakan daya tangkap yang dimiliki pada masa
ini sudah sangat berkurang. Bahkan motivasi yang dimiliki juga sudah melemah
karena terlalu banyaknya pikiran yang mengagngu. Itulah mengapa dikatakan
belajar di waktu tua seperti melukis di atas air.
c.Paragraf Sebab –
Akibat
Paragraf ini
diawali dengan memaparkan hal – hal khusus yang berupa sebab – sebab, kemudian
disimpulkan pada bagian akhir yang merupakan akibat dari sebab tersebut.
Contoh
Hujan yang terjadi pada malam hari itu sangatlah deras, bahkan hujan tersebut terjadi sepanjang hari tanpa henti. Air yang terus mengalir tersebut memenuhi selokan hingga selokan itu tidak bisa menampung air lagi. Terlebih lagi dengan keadaan sungai yang telah sempit dan dangkal membuat air meluap hingga ke perkampungan penduduk. Oleh karena itu, banjir datang dan menggenangi seluruh perkampungan penduduk.
Contoh
Saat ini banyak hutan yang telah beralih fungsi menjadi tempat permukiman. Mereka memaksa semua binatang yang ada di dalamnya untuk pergi dari rumah mereka. Tak hanya itu, perburuan yang massif pun sering terjadi. Para pemburu dengan seenaknya membunuh binatang – binatang yang ada. Akibatnya, binantang – binatang sekarang berada di ambang kepunahan.
Contoh
Hujan yang terjadi pada malam hari itu sangatlah deras, bahkan hujan tersebut terjadi sepanjang hari tanpa henti. Air yang terus mengalir tersebut memenuhi selokan hingga selokan itu tidak bisa menampung air lagi. Terlebih lagi dengan keadaan sungai yang telah sempit dan dangkal membuat air meluap hingga ke perkampungan penduduk. Oleh karena itu, banjir datang dan menggenangi seluruh perkampungan penduduk.
Contoh
Saat ini banyak hutan yang telah beralih fungsi menjadi tempat permukiman. Mereka memaksa semua binatang yang ada di dalamnya untuk pergi dari rumah mereka. Tak hanya itu, perburuan yang massif pun sering terjadi. Para pemburu dengan seenaknya membunuh binatang – binatang yang ada. Akibatnya, binantang – binatang sekarang berada di ambang kepunahan.
d.Paragraf Akibat –
Sebab
Paragraf ini diawali dengan memaparkan akibat – akibat yang timbul dan kemudian dijelaskan pada bagian akhir apa penyebab akibat – akibat tersebut.
Contoh:
Semua harga barang pokok di pasar menjadi naik. Barang – barang pokok seperti beras, minyak, bawang bahkan harganya mencapai dua kali lipat dari harga awalnya. Tak hanya harga barang bahan pokok, tarif angkutan umum pun ikut naik. Para sopir beralasan bahwa, setoran mereka dan harga spare part juga ikut naik. Kenaikan harga yang terjadi saat ini sangat menyuilitkan para masyarakat yang berpenghasilan pas – pasan. Permasalahan – permasalahan yang terjadi ini, diawali dari kebijakan pemerintah yang menaikan harga bahan bakar minyak.
Contoh:
Cuaca saat ini menajdi semakin panas. Bahkan kita tidak bisa lagi memprediksi datangnya musim karena sudah tidak pasti lagi kapan datangnya. Cuaca yang sangat panas ini diikuti oleh melelehnya gunung – gunung es yang ada di kutub utara sehingga menaikan volume permukaan air laut. Hal ini sungguh sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Tetapi bagian ironisnya adalah bahaya – bahaya tersebut, disebabkan oleh perilaku manusia sendiri yang memicu terjadinya global warming.
Casinos with Lucky Club Live Games Online
BalasHapusEnjoy Lucky Club Live Games Online casino games and get a luckyclub.live 100% up to €1000 deposit bonus! Play live casino games, online slots, blackjack, roulette and more!